SORONG, sorongraya.co – Meskipun gagal pada mediasi keempat di Pengadilan Negeri Sorong, ahli waris marga Suu, Soleman Suu tetap akan melanjutkan perkara ganti rugi tanah transmigrasi ke persidangan. Penegasan ini disampaikan Soleman Suu usai mediasi, Senin sore 12 Maret 2018.
Soleman Suu yang didampingi kuasa hukumnya Markus Souissa, SH mengaku kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Sorong. “Apapun caranya, apapun resikonya perkara ini tetap akan saya lanjutkan. Kami maju terus, dan biarkan hakim dan pengacara yang berbicara di persidangan,” tegas Soleman.
Kata Soleman, “Mau sampai di Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung kami akan terus menggugat.”
Dia mengaku bahwa kasus ini telah dilaporkan ke Presiden RI Ir. Joko Widodo, Komisi III DPR RI, Bareskrim Mabes Polri, Kementrian Transmigrasi serta Kementrian Dalam Negeri.
“Indonesia kan negara hukum, kami tidak main-main. Apa yang dilakukan tentunya masih dalam koridor hukum Kalaupun tidak hadir dalam mediasi, paling tidak ada alasannya yang disertai keterangan,” ujarnya.
Soleman Suu mencontohkan jika seorang pegawai tidak hadir tentunya ada alasannya, sakit atau yang lainnya. Begitu juga kalau Bupati tidak hadir dikarenakan tugas negara, bukti keterangannya harus dilampirkan.
“Ketika dipanggil oleh pengadilan ya harus datang. Ini menyangkut hak orang Moi, tolong perhatikan kami. Pekan depan masuk persidangan, semua dokumen maupun saksi-saksi telah kami siapkan,” kata Soleman Suu.
Menyinggung mengenai informasi yang beredar bahwa tanah milik marga Suu telah dilepas untuk lahan transmigrasi, Soleman Suu membantahnya. “Yang benar adalah pelepasan dari marga Kalawen untuk pembangunan 100 unit rumah sosial, bantuan dari Ibu Megawati. Tetapi pelepasan tanah dari marga Suu sama sekali tidak ada,” tegasnya.
Nanti kita lihat saja di persidangan berapa besar ganti rugi yang harus dibayar oleh pemkab Sorong kepada kami,” tambahnya. [jun]
