Hukum & Kriminal

Gubernur PB Serahkan Kasus Pengrusakan Kantor Pemerintahan ke Polisi

×

Gubernur PB Serahkan Kasus Pengrusakan Kantor Pemerintahan ke Polisi

Sebarkan artikel ini
Salah satu ruangan Kantor Pemerintah Provinsi Papua Barat yang dirusaki masa
Salah satu ruangan Kantor Pemerintah Provinsi Papua Barat yang dirusaki masa

MANOKWARI, sorongraya.co – Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan menyerahkan sepenuhnya kasus pengrusakan kantor pemerintahan provinsi ke pihak kepolisian untuk ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku.

Dia menyayangkan tindakan pengrusakan kantor Gubernur Papua Barat yang diduga dilakukan puluhan oknum mahasiswa serta masyarakat pada Jumat siang 6 April 2018. ”Ini mereka datang katanya ada yang sudah bawa parang dan batu, berarti ini sudah ada rencana yang tidak baik dari awal,” kata Gubernur.

Dominggus dengan tegas meminta pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus pengrusakan kantor Gubernur Papua Barat yang diduga dilakukan sekelompok Mahasiswa.

Menurutnya jika benar para Mahasiswa ingin mempertanyakan proses realisasi proposal bantuan pendidikan mestinya secara baik bukan datang membawa parang dan batu serta melakukan aksi anarkis dan pengrusakan fasilitas kantor.

”Kalau sudah ada rencana yang tidak baik dengan membawa parang dan batu, pada akhirnya akan berurusan dengan pihak kepolisian,” tegasnya.

Dia minta para Mahasiswa dan masyarakat agar memaklumi kondisi keuangan Pemprov Papua Barat, sebab 90 persen anggaran Otonomi Khusus telah dialokasikan kepada pemerintah Kabupaten/Kota.

Sebelumnya sejumlah fasilitas kantor Pemerintah Provinsi Papua Barat dirusaki puluhan masa yang diduga dilakukan oleh oknum mahasiswa pada Jumat 6 April 2018 sekitar pukul 13.15 WIT.

Sesuai kronologis yang dihimpun media ini di Tempat Kejadian Perkara, sekira Pukul 08.00 WIT, gabungan mahasiswa dan masyarakat, mendatangi kantor BPKAD dan Bagian Umum Setda Papua Barat untuk mengecek pengajuan proposal bantuan pendidikan.

Pukul 08.35 WIT, pembacaan nama-nama mahasiswa dan masyarakat yang terdaftar pada sistem kerja di Kantor BPKAD. Kemudian, pukul 11.30 WIT mereka merasa tersinggung dengan bahasa yang diungkap salah seorang staf Biro Umum, yang menyebut ‘Mahasiswa Pasar Tingkat, karena hanya scan surat aktif kuliah, kartu mahasiswa dan tanda tangan atau mungkin pakai nama orang lain’.

Sekira 15 menit kemudian mahasiswa dan masyarakat mengecek nama di Biro Umum, karena tidak terdaftar pada sistem kerja di BPKAD, maka mereka langsung melakukan aksi pengerusakan kantor tersebut.

Beberapa kaca kantor menjadi sasaran amukan masa. Mereka juga menggunakan kayu dan batu untuk merusak beberapa fasilitas lain dalam gedung kantor BPKAD Papua Barat tersebut., aksi mereka tidak terhenti sampai disitu.

Kaum intelektual muda itu melanjutkan pengrusakan di kantor Biro Umum Setda Papua Barat dan lantai satu gedung induk Pemprov Papua Barat, kaca ambruk, kursi dan sejumlah fasilitas kantor jadi sasaran amukan massa.

Sekitar Pukul 13.28 Wit, Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi SIK, bersama 1 SST Satuan Shabara Polres Manokwari tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. Kehadiran ini dilengkapi Satuan Brimob Polda Papua Barat, dibantu Kipan D Yonif RK 752/VYS Kodam XVIII Kasuari, untuk mengamankan TKP. [ken]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.