Hartono atau yang lebih akrab disapa Songkok Hijau, Bakal Calon (Balon) Anggota DPD RI.
Politik

Ngobrol Pintar dan Cerdas Ala Songkok Hijau

Bagikan ini:

SORONG,sorongraya.co- Setelah menyerahkan syarat dukungan Bakal Calon (Balon) Anggota DPD RI ke KPU Papua Barat Daya pada Jumat lalu, Hartono atau Songkok Hijau Ngobrol Pintar (Ngopi) bareng insan pers di Hangout, Senin sore, 09 Januari 2023.

Dalam Ngopi tersebut Hartono atau Songkok Hijau menyampaikan apresiasinya kepada insan pers yang telah membeeitakan dirinya saat menyerahkan dukungan pemilih memenuhi persyaratan bakal calon DPD di KPU PBD pada hari Jumat yang lalu.

Diakui oleh Songkok Hijau, pertanyaan yang sering timbul “kenapa saya menggunakan Songkok berwarna Hijau? Ada 3 argumen yang dapat saya sampaikan, yakni Hijau warna yang dikonotasikan dengan sejuk, nyaman, damai.

Provinsi Papua Barat Daya (PBD) yang baru dibentuk, memerlukan partisipasi semua elemen masyarakat untuk ikut menumbuh kembangkan provinsi baru ini.

” Situasi yang nyaman, damai dan kondusif tentu akan sangat membantu Penjabat Gubernur maupun Gubernur yang terpilih nanti untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh mengejar ketinggalan
pembangunan dengan kesejahteraan masyarakatnya yang sejajar dengan provinsi lain di republik
tercinta ini,” kata Hartono.

Hartono menambahkan, warna hijau juga diidentikkan dengan Kelestarian Lingkungan. Tanah Papua yang sering dinyanyikan sebagai Surga Kecil Jatuh ke Bumi, harus terus dirawat kelestariannya.

” Pembangunan harus terus dilaksanakan, tetapi Environmental Aspect harus menjadi faktor yang diperhitungkan. Banjir, longsor dan kebakaran hutan yang terjadi tentu menjadi pelajaran bersama bagi kita semua,” tuturnya.

Bahkan, menurut Songkok Hijau, para bakal calon DPD tentu memiliki karakter dengan simbol yang membedakan satu sama lainnya.

” Pemilih yang nantinya memberikan suaranya di pesta demokrasi yang akan datang, tidak semuanya dapat membaca, namun tidak buta warna. Hijau warna yang lembut di mata,” tuturnya.

Ngopi bareng yang dipandu oleh Rizal semakin hangat bilamana muncul pertanyaan “kenapa memilih DPD ketimbang DPR ?”Diakui Songkok Hijau bahwa fakta politik menunjukan DPR sangat Powerfull dalam sistim parlemen kita, khususnya dalam fungsi budgeting dan legeslasi.

” Kursi DPR yang dialokasikan untuk DOB yang penduduknya kurang dari 1 juta hanya berjumlah 3 kursi. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan jumlah komisi di DPR (11 Komisi) dan dengan jumlah 575 anggota,” ujarnya.

Menurut Songkok Hijau, tiga kursi DPR dari Papua Barat Daya tentu akan menjadi ajang kompetisi partai-partai besar dan biasanya sudah ada namanya.

” DPD RI yang jumlah keterwakilannya sama dari seluruh provinsi (4 anggota) membuka peluang bagi calon perorangan untuk berkontribusi membawa
aspirasi dengan kepentingan daerah di tingkat nasional,” ucapnya.

Meskipun dengan regulasi yang berlaku saat ini sangat membatasi kewenangan DPD RI, tapi dengan kemampuan politik daerah personal tentu dapat melakukan lobby dan interaksi politik dengan berbagai stakeholder yang ada.

” Anggota DPD yang terpilih akan menjadi “Golden Bridge” antara aspirasi masyarakat dan kepentingan daerah dengan pengambil kebijakan di tingkat pusat, insya allah,” tutupnya.


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.