SAUSAPOR, sorongraya.co – Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak adat pribumi, salah satunya dengan melakukan pembayaran administrasi (uang semester) di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terhadap lima mahasiswa tambrauw yang terancam cuti semester.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw, Agustinus Lewerissa mengaku jika kelima mahasiswa Tambrauw yang kuliah di UNG tidak akan cuti kuliah, dan mereka akan diberangkatkan pada 15 Agustus 2018.
“Tidak ada yang merasa dirugikan, mereka (lima mahasiswa tambrauw) masih tetap melanjutkan kuliahnya sampai selesai, dan tanggal 15 Agustus ini kami sudah belikan mereka tiket untuk berangkat kesana (Gorontalo),” ujar Agustinus saat diwawancarai sorongraya.co di ruang kerjanya. Jumat 10 Agustus 2018.
Kata Agustinus, keterlambatan pembayaran administrasi (semester) menyebabkan kesalapahaman, sehingga terjadi aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa UNG jurusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di halaman kantor Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu.
“Ada 25 mahasiswa di UNG. 20 mahasiswa PPG SD sudah selesai administrasinya dan lima Mahasiswa PPG PAUD yang terlambat administrasi. Sebenarnya tidak terlambat karena ada kendala sedikit, pembayaran administrasi juga bisa dilakukan secara online dan saya rasa demo seperti ini sudah biasa namun kami sudah selesaikan semuanya,” tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa UNG Asal Tambrauw Demo Minta Bayar Uang Kuliah
Setelah selesai mengemban pendidikan di UNG para mahasiswa yang merupakan putra asli Tambrauw itu nantinya langsung bekerja di Sekolah PAUD Kabupaten Tambrauw dengan membawa sertifikat dan ijazah PPG.
“ketika mereka sudah selesai kuliah maka akan langsung berkerja dikabupaten Tambrauw untuk mengisi posisi Guru di TK, PAUD san Sekolah Dasar (SD) dan kami Pemerintah Kabupaten Tambrauw inginkan agar mereka bisa berkualitas yang baik,” ucapnya. [tri]