SORONG, sorongraya.co – Polemik tentang perlu atau tidaknya vaksinasi Measles Rubella (MR) banyak diperbincangkan di kalangan masyarakat dan sosial media, tapi ketahuilah menolak vaksin MR resikonya sangat fatal bagi anak.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorrongan mengatakan, Polemik Pro dan Kontra di masyarakat terkait kandungan vaksin serta Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang tersebar lias di Media Sosial (medsos) sehingga banyak yang menolak bahkan ragu untuk memvaksinasi anak mereka tanpa para orang tua tahu akan dampak sesungguhnya dari penyakit ini.
“Kelumpuhan, buta dan tuli, lemah syaraf bahkan kematian, itu dampaknya dan tidak ada obatnya, ujarnya. Sorong, 11 Agustus 2018.
Pemerintah Pusat maupun sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) terus bersosialisasi tentang bahaya Measles Rubella (MR) yang menyerang anak di usia 9 Bulan sampai 15 Tahun. Pemberian vaksin tahap satu telah dilaksanakan Pemerintah Pusat di ENAM pulau jawa tahun 2017, sementara untuk tahap DUA dilakukan Pemerintah Daerah bulan Agustus 2018.
“Kami akan terus bersosialisasi kepada masyarakat Papua Barat agar orang tua mau memvaksin anaknya agar sama-sama kita mengeliminasi penyakit ini dari bumi Cendrawasih,” pungkasnya.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia akan resiko jika vaksin MR tidak dilakukan. Campak dapat menyebabkan kematian, imunisasi MR bisa mencegahnya. Imunisasi MR merupakan hal yang penting untuk memberi perlindungan tubuh (kekebalan fisik) dari dua penyakit bahaya, Rubella dan Campak. [dwi]
