SORONG,sorongraya.co- Di hari ulang tahunnya yang pertama Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan Kasih Agape Majaran, Kabupaten Sorong, Jumat, 19 Juli 2024.
Selain memberikan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, Fopera Papua Barat Daya juga membagikan sepatu sekolah kepada tujuh anak-anak panti asuhan.
Ketua Umum Fopera Papua Barat Daya, Amus Yanto Ijie menyampaikan, pengurus beserta anggota Fopera sepakat di ultah yang pertama ini tidak perlu dirayakan semeriah mungkin.
” Kita sepakat di ultah yang pertama berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan jauh lebih mulia,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yanto Ijie ini lebih lanjut mengatakan, yang Fopera lakukan hari ini sesuai dengan firman Tuhan dimana kita harus menyantuni janda-janda, fakir miskin dan anak-anak panti asuhan.
Sebagai umat nasrani sebaiknya biasakan diri menghindari perayaan yang sifatnya mewah. ” Mendatangi dan menyantuni anak-anak kita atau adik-adik kita di panti asuhan ini bagian daripada ibadah,” kata Yanto Ijie.
Alumni USTJ Jayapura itu menambahkan, ketika Provinsi Papua Barat Daya lahir, Fopera memiliki tanggung jawab moril mengawal aspirasi masyarakat sebagaimana harapan dari tokoh-tokoh yang memperjuangkan hadirnya provinsi ini mensejahterakan seluruh masyarakat asli Papua.
Yanto Ijie menyebut bahwa Fopera ini dibentuk berdasarkan visi dan misi serta motto Bersatu, Berjuang Demi Masyarakat Adil, Makmur dan Sejahtera.
” Visi, misi dan motto ini selaras dengan sila kelima dari Pancasila,” ucapnya dihadapan pengurus dan anak-anak panti asuhan Kasih Agape.
Ia lalu mengingatkan bahwa semua yang hadir disini termasuk adik-adik panti asuhan Kasih Agape merupakan bagian dari warga negara republik Indonesia.
” Sudah sepantasnya jika negara hadir memberikan keadilan bagi seluruh warganya,” kata Yanto Ijie.
Yanto Ijie pun berterima kasih kepada ibu Mery yang telah mendidik dan membina anak-anak asli Papua ini.
Dulu ketika melewati jalan ini panti asuhan Kasih Agape belum ada. Berbeda dengan saat ini. Makanya, kami sepakat mengunjungi panti asuhan Kasih Agape.
” Saya salut sebab dari 286 ribu penduduk Kota Sorong hanya ibu yang dipilih Tuhan untuk melayani anak-anak asli Papua,” tuturnya.
Ketua umum Fopera Papua Barat Daya bangga sebab sebagian besar anak-anak asli Papua yang ada di panti asuhan kasih Agape berasal dari Maybrat.
” Mereka yang ada di panti asuhan Kasih Agape harus mendapat perhatian pemeeintah,” tegasnya.
Lebih lanjut Yanto Ijie mengatakan, kehidupan anak-anak asli Papua di panti asuhan menjadi bukti, meski Otonomi Khusus (Otsus) telah diimplementasikan tetapi adik-adik ini belum merasakannya.
Padahal, mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus mendapat perhatian. Mereka adalah pewaris tanah Papua juga pewaris bangsa dan negara.
” Kalian 47 anak ini sangat beruntung dibanding 600 ribu penduduk PBD sebab di panti asuhan Kasih Agape kalian di didik dengan baik tak seperti yang kami dapatkan,” tuturnya.
Yanto Ijie mengungkapkan, beberapa orang dari kita bisa menjadi pejabat hebat lantaran di didik dalam asrama.
Karenanya, ia berpesan kalian yang ada di panti asuhan ini jangan berkecil hati. Masa depan ada di tangan Tuhan.
” Di dalam kitab suci agama manapun tidak ada ditemukan tulisan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh rumah bagus, hape bagus, mobil bagus dan fasilitas lengkap melainkan atas kemauan dan kehendak Tuhan,” ujarnya.
Yanto pun berharap, semoga diantara kalian kedepannya menjadi Bupati, penguasaha kaya atau anggota DPR.
” Tetap berdoa, tetap belajar, dengar-dengaran sebab disini karakter kalian dibina dan ketika kalian keluar menjadi manusia-manusia yang hebat,” pesannya.
Sementara pengelola panti asuhan Kasih Agape, Mery mengaku bahwa panti asuhan yang kami kelola ada dua. Di kota namanya Bukit Hermon, yang anak-anaknya berasal dari Wamena, Paniai, Kaimana, Asmat, Wondama, Pegunungan Bintang dan lain-lain.
Sedangkan di panti asuhan Kasih Agape mayoritas dari Maybrat. Anak-anak yang kita bina rata-rata dari keluarga tidak mampu.
” Di panti asuhan kami selalu tekankan untuk berdoa. Saya percaya lewat Fopera apa yang dilakukan selalu sukses,” tutupnya.