MetroTanah Papua

Fopera Sebut Masih Banyak Anak Asli Papua di Panti Asuhan Belum Tersentuh Otsus

×

Fopera Sebut Masih Banyak Anak Asli Papua di Panti Asuhan Belum Tersentuh Otsus

Sebarkan artikel ini
Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan Kasih Agape Majaran Kabupaten Sorong.
Example 468x60

SORONG,sorongraya.co-Lewat momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya mengajak semua stakeholder maupun seluruh pemerintah Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Papua Barat Daya melihat potret kehidupan anak-anak asli Papua yang ada di panti asuhan, asrama maupun sekolah dan terlebih khusus Kasih Agape Majaran Kabupaten Sorong yang belum tersentuh Otonomi Khusus (Otsus).

” Masih banyak anak-anak asli Papua yang ingin medapatkan pendidikan dan layanan sosial yang layak,” ujar Amus Yanto Ijie usai perayaan HUT Fopera di panti asuhan Kasih Agape, Jumat sore, 19 Juli 2024.

Lebih lanjut Yanto Ijie mengatakan, di panti asuhan yang dikelola oleh ibu Mery Kawiran ini terdapat 47 anak asli Papua, dimana 31 anak SMP, 9 anak SD dan 7 anak berpendidikan SMA.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sedang menyiapkan anggaran cukup besar untuk mengirim 40 anak-anak asli Papua mengikuti pendidikan di luar Papua.

” Jumlahnya sangat besar hingga 4 miliar. Sebaiknya, sebagian anggaran tersebut diberikan kepada panti asuhan Kasih Agape yang mayoritas anak-anak asli Papua,” sebutnya.

Masih banyak anak-anak asli Papua yang belum merasakan manfaat dari dana Otsus untuk pendidikan

 

Yanto Ijie menilai bahwa perekrutan untuk mengikuti pendidikan di luar Papua disinyalir dinikmati oleh orang-orang tertentu, pejabat atau yang memiliki kerabat di dunia pendidikan.

Berbeda dengan anak-anak asli Papua yang ada di panti asuhan Kasih Agape ini, tak punya akses pendidikan sehingga mereka tak tersentuh oleh otsus.

Padahal, mereka punya hak yang sama sebagai warga negara Republik Indonesia juga sebagai warga Papua Barat Daya. Mereka punya hak yang sama mendapatkan layanan pendidikan.

” Jangan semau kita melakukan perekrutan. Anak-anak asli Papua ini juga punya hak yang sama,” kata Yanto Ijie.

Pria yang pernah menempuh pendidikan di USTJ Jayapura ini menyarankan, kedepan pemerintah daerah kabupaten dan kota harus mengevaluasi rekruitmen anak-anak asli Papua yang akan di kirim mengikuti pendidikan di luar PBD.

Ia pun mengajak pejabat pemerintah daerah yang ada untuk sekali-kali mengunjungi panti asuhan, asrama bahkan sekolah sehingga bisa melihat potensi yang dimiliki anak-anak asli Papua sehingga nantinya bisa di rekrut.

Yanto Ijie mengingatkan bahwa anak-anak asli Papua yang belum tersentuh otsus merupakan generasi penerus.

Sementara, pengelola panti asuhan Kasih Agape Mery Iriana Kawiran mengatakan, selain belajar, kerja kelompok dan sekolah, anak-anak di panti asuhan ini ditekankan untuk selalu berdoa.

Mery menyebut, salah satu anak asuhnya yang berasal dari Asmat saat ini sedang peraiapan mengikuti pendidikan di Jepang. Bahkan ada anak asuh dari Bintuni yang menjadi dokter.

Selama 20 tahun mendidik anak-anak asli Papua di panti asuhan Mery mengaku bahwa kesulitan mendidik anak masih kecil tidak terlalu. Namun, ketika sudah beranjak remaja atau SMA agak sulit juga.

” Kadang kalo sudah dewasa suka keluar masuk panti. Tapi yang namanya panti kita harus streak ya untuk waktu, tak boleh keluar, merokok dan sebagainya,” ujar Mery.

Diakui Mery bahwa panti asuhan Kasih Agape kerapkali mendapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Sorong. Selain itu, teman-teman dari Jakarta juga ikut membantu.

” Kalau keseharian bantuan seperti ini yang kami dapatkan,” ucapnya.

Ia juga mengaku bahwa panti asuhan Kasih Agape masih kekurangan kasur dan kipas angin.

” Beberapa waktu lalu dari Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat Daya memberikan bantuan telur sangat banyak sehingga kami bagi-bagi,” ujar Mery.

Mery berharap, apa yang dilakukan Fopera selalu sukses dan bisa mewakili rakyat untuk kepentingan kita bersama.

 

Hari Ulang Tahun (HUT) pertama Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan Kasih Agape Majaran Kabupaten Sorong.
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.