SAUKOREM, sorongraya.co – Meski mengikuti upacara HUT NKRI ke-73 tanpa menggunakan sepatu, namun tak menyurutkan semangat para siswa Sekolah Dasar Inpres 03 Saukorem untuk tetap mengikuti upacara kenaikan bendera merah putih pada 17 Agustus 2018.
Yulius, salah satu siswa SD Inpres 03 Saukorem mengku tak memiliki sepatu. Ia bahkan mengikuti pelajaran di sekolahnya tanpa alas kaki layaknya teman-teman lainnya. Meski begitu Ia tetap sekolah demi meraih cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter.
Kata Yuslius, sebelumnya pihak sekolah mendapat bantuan dari pemerintah namun saat ini bantuan tersebut tak lagi didapatkan. “Sebelumnya ada bantuan seragam sekolah dan sepatu, tapi kini sudah tidak ada lagi. Terakhir kami dikasih pada tahun 2017,” terang Yulius kepada sorongraya.co.
Terkadang Yulius merasa iri dengan teman-temannya yang menggunakan sepatu, namun Ia berusaha melawan rasa tersebut demi mengikuti mata pelajaran yang diberikan para guru kepadanya.
Dia berharap Pemerintah Tambrauw lebih memperhatikan sekolah yang berada perkampungan, termasuk di Distrik Ambarbaken, Kabupaten Tambrauw, sehingga Yulius beserta teman-temannya yang tak memiliki sepatu dapat menggunakan sepatu layak pakai.
“Semoga nanti ada bantuan lagi supaya kita bisa pakai sepatu. Saya dan teman-teman pengen sekali punya sepatu untuk dipakai,” tutur Yulius.
Senada disampaikan Katrin, siswa SMP 08 Amberbaken yang mengaku tak pernah mendapat bantuan berupa sepatu layak pakai dari pemerintah melalui dinas terkait. Ia berharap akan ada bantuan serupa agar siswa-siswa SMP dan SD dapat memiliki sepatu sekolah.
“Dari saya kelas satu SMP sampai sekarang kelas tiga SMP tidak pernah dapat bantuan. Sepatu saya sudah rusak, mau beli sepatu tapi orang tua belum punya uang. Mudah-mudahan tahun ini ada batuan sepatu dan seragam,” tutur Katrin dengan penuh harap. [tri]