SORONG, sorongraya.co – Sejak berdirinya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Kota Sorong pada tahun 2010, baru pertama kali siswa di sekolah tersebut melaksanakan ujian dengan system Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kepala SMP Negeri 10 Kota Sorong, Arif Abdullah Husain, S,pd mengatakan pihaknya siswanya mengikuti UNBK ditahun 2018 karena baru mendapat bantuan 34 unit computer dari Provinsi Papua Barat melalui dana otonomi khusus.
Selain itu para siswanya pun tidak melakukan simulasi UNBK layaknya sekolah lain lantaran bantuan CPU tersebut terlambat didistribusikan ke pihak sekolah.
“Kami ada kendala saat melakukan simulasi pertama untuk ujian karena komputernya terlambat, tapi ikut Simulasi kedua dan kami menghubungi tim dari provinsi untuk meminta bantuan memperjuangkan agar bagimana anak-anak bisa mengikuti ujian, saya yang jadi jaminannya,” tutur Arif Abdullah kepada sorongraya.co. Rabu 25 April 2018.
Selama ini lanjut Arif, para siswanya melakukan ujian secara tertulis. Meski demikian Ia optimis siswanya dapat mengikuti UNBK dengan baik.
“Didalam satu Lab ada 34 computer, bantuan langsung dari otonomi khusus sehingga anak-anak kami bagi menjadi tiga sesi ujian. Kami SMP 10 mandiri tidak meminjam computer dari luar,” tutur Arif Abdullah di ruang kerjanya. [tri]