SORONG,sorongraya.co- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Papua (FK Unipa) melakukan aksi pemalangan pintu kampus, Kamis, 18 Agustus 2022. Pemalangan tersebut di lakukan lantaran tuntutan mahasiswa belum dipenuhi oleh pihak Rektorat Unipa.
Pemalangan pintu kampus yang di lakukan mahasiswa menggunakan kayu mangi-mangi.
Koordinator Lapangan, Markus Mili mengatakan bahwa pemalangan tersbut akibat surat yang disampaikan beberapa hari lalu tidak di jawab oleh rektorat.
Markus menjelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 mengatur tentang asas dan tujuan praktik kedokteran, pembentukan Komisi Kedokteran Indonesia, standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi, pendidikan dan pelatihan kedokteran dan kedokteran gigi, registrasi dokter dan dokter gigi, penyelenggaraan praktik kedokteran, pembentukan majelis.
” Undang-Undang tersebut kan mengatur tentang praktik kedokteran yang di laksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran,” kata Markus.
Markus menambahkan, kemarin waktu aksi pertama sudah diberikan waktu 3×24 jam untuk pak rektor mengambil kebijakan. Namun, yang terjadi malah rektor melempar kembali kepada kami.
” Kami inikan bukan pimpinan. Yang berhak memutuskan itu semua adalah pimpinan. Kami akan tuntun semua ini sampai selesai,” ujarnya.
” Pemalangan tidak diberikan waktu yang ditentukan karena ini adalah efek kesadaran, aksi-aksi terus dilakukan tetapi kami merahasiakan aksi apa saja itu,” tambahnya.
Sementara Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Papua, Daniel Y. Seseray mengatakan, jika kampus di palang maka sudah tidak ada lagi aktifitas.
Hal itu tentu saja akan berdampak kepada perkuliahan mereka baik yang riset penelitian maupun yang mengurus administrasi kampus pasti akan mengalami kendala.
” Saya sudah sampaikan ke mahasiswa bahwa apa yang di lakukan hari ini, mereka harus siap menanggung resiko dan konsekuensi sambil kami menunggu bapak rektor untuk hadir,” kata Daniel.
Daniel bahkan beralasan, ketidalhadiran rektor dikarenakan sedang sibuk. Setelah dikonfirmasi bahwa rektor akan menghadiri namun belum mengetahui waktunya kapan.
Diberitakan sebelumnya, seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Papua melakukan demonstrasi menuntut diturunkannya Dekan Fakultas Kedokteran.
Demonstrasi yang diikuti aksi bakar ban di depan Universitas Papua berlangsung pada Senin, 15 Agustus 2022.
Dalam demonstrasinya seluruh mahasiswa menyampaikan tiga poin tuntutan. Pertama, mahasiswa meminta agar Ir. Febriza Dwi Ranti, M.Si., P.hD mundur dari jabatan sebagai dekan definitif Fakultas Kedokteran Unipa.
Kedua, dekan FK Unipa harus berlatar belakang seorang dokter, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 36 Tahun 2021 tentang Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
” Tuntutan ketiga, yakni Rektor Universitas Papua segera bertanggung jawab mengurus dana hibah FK Unipa ke Provinsi, Kabupaten dan Kota di Papua Barat agar dana hibah FK Unipa dapat turun kembali ke FK Unipa,” kata Koordinator Lapangan, Markus Mili
Markus mengaku bahwa kami awalnya hendak melakukan pemalangan pintu fakultas. Namun karena pihak fakultas kedokteran meminta bernegosiasi sembari menunggu keputusan dari rektor, sehingga upaya untuk memalang kami batalkan.
” Jika tuntutan ini tidak ditepati maka kami akan melakukan aksi yang lebih dari hari ini,” ancamnya.
Menanggapi demo yang di lakukan seluruh mahasiswa, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Papua, Daniel Y. Seseray telah bernegosiasi oleh mahasiswi untuk tidak melakukan pemalangan.
” Kami diberikan waktu 3×24 jam untuk menjawab 3 poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa saat melakukan demo,” kata Daniel.