SORONG, sorongraya.co- Dalam rangka Indonesia bebas Kaki Gajah (Filariasis) di tahun 2020. Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Papua Barat menggelar Sosialisasi dan Advokasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang bertujuan pentingnya minum obat guna mencegah dan berantas penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria.
Kegiatan yang digelar selama dua hari di Hotel Vega Sorong mulai tanggal 20 hingga 22 September 2018 dengan melibatkan peserta dari seluruh Dinas Kesehatan se Papua Barat antara lain Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambrauw.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan, SKM, M.MKES mengatakan Sosialisasi ini bertujuan memberikan bimbingan secara langsung kepada petugas kesehatan serta mendukung gerakan Indonesia bebas Filariasis pada tahun 2020 yang merupakan program Nasional sejak tahun 2015.
“Jadi kampanye POPM ini sudah sejak tahun 2015 kami mulai secara Nasional jadi tahun 2018 ini merupakan tahun ke 4 dan akan berakhir di tahun 2019,” ujarnya kepada awak media. Kamis, 20/09/18.
Menurutnya kampanye POPM ini telah di laksanakan di 12 Kabupaten 1 Kota se- Papua sejak 2015 dan nanti akan ada evaluasi untuk pencapaian target POPM selama empat (4) tahun berturut-turut yang dinilai dari wilayah cakupan dan akan dinyatakan sebagai Daerah Eliminasi (Bebas) Filariasis.
“Semoga Puskesmas-puskesmas terus melakukan aksi kampanye kepada masyarakat khususnya pada daerah-daerah yang masih rendah cakupannya karena akan ada evaluasi daerah yang akan mencapai target maka akan mendapatkan Reward tambahan,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini Otto berharap dukungan dan partisipasi dari semua pihak dan seluruh masyarakat untuk turut mensukseskan gerakan POPM sehingga Indonesia khususnya Papua Barat bebas Filariasis.
“kampanye ini penting agar masyarakat terhindar dari penyakit kaki gajah ini,” tandasnya.
Seperti diketahui penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bukanlah penyakit yang mematikan namun bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin, baik pada perempuan maupun laki-laki. [dwi]
