Kota Sorong,sorongraya.co– Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong kembali menjadi sorotan.Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Rylich Panorama Hotel, Selasa, 13 Agustus 2024 berbagai pihak membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan KEK yang menjadi primadona di Papua Barat Daya.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Papua, Bagus Nugroho Tamtomo Putro mengungkapkan bahwa FGD ini merupakan bagian dari upaya Bea Cukai untuk mendukung pengembangan industri di Papua khususnya di KEK Sorong.
” Kami melihat KEK Sorong memiliki potensi besar, namun perlu ada upaya bersama untuk mengoptimalkannya,” ujarnya.
FGD tidak hanya sekadar membahas masalah, namun lebih kepada mencari solusi konkret untuk pengembangan KEK Sorong. Berbagai stakeholder yang hadir dalam FGD ini saling bertukar pikiran dan memberikan masukan.
” Tujuan utamanya merumuskan rekomendasi yang komprehensif sehingga KEK Sorong dapat berkembang pesat dan sejajar dengan KEK lainnya di Indonesia,” tambah Bagus.
Di sisi lain Bagus menyebut bahwa beberapa tantangan juga dibahas dalam FGD, antara lain adalah ketersediaan infrastruktur, regulasi yang belum optimal dan kurangnya sinergi antar lembaga. Namun, peserta optimis bahwa dengan adanya komitmen kuat dari semua pihak, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
” Kita perlu action plan yang jelas dan quick win yang dapat segera dirasakan. Selain itu, road map pengembangan KEK Sorong harus selaras dengan kebijakan pembangunan pusat dan daerah,” tegasnya.
Sebelum FGD digelar, Bagus telah melakukan kunjungan lapangan ke lokasi KEK Sorong. Dari hasil kunjungan tersebut, ia melihat langsung potensi dan tantangan yang dihadapi KEK ini.
” Kami akan terus melakukan evaluasi dan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan KEK Sorong,” pungkas Bagus.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah, Jhoni Way menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung pengembangan KEK Sorong.
Sebagai pengawas KEK di tingkat provinsi, pemerintah daerah telah menyiapkan segala kebutuhan dasar yang diperlukan oleh investor. Dari 20 KEK di Indonesia, Sorong adalah salah satunya.
” Kami telah memastikan ketersediaan infrastruktur vital seperti listrik dan air di kawasan seluas 500 hektare lebih. Tinggal langkah terakhir, yaitu menyiapkan dana untuk instalasi di dalam kawasan agar para investor bisa langsung memulai kegiatan bisnisnya,” tutupnya.