SORONG, sorongraya.co – Komandan Korem 181 Praja Vira Tama, Brigjen TNI Totok Sutriono, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas oknum anggota TNI yang terbukti terlibat dalam kasus pencurian dan pemotongan truk tronton milik pengusaha muda, TWL.
“Sampai saat ini, saya belum mendapatkan laporan resmi terkait kasus itu. Kalau terbukti, sudah pasti ada tindakan tegas. Jika memang termasuk pidana, maka akan langsung diproses oleh Polisi Militer,” tegas Brigjen Totok, Selasa (21/1/2025) malam.
Ia juga memastikan akan memeriksa langsung informasi ini ke jajaran Kodim 1809/Maybrat. “Saya akan cek dulu kebenarannya,” tambahnya.
Kasus ini bermula pada September 2024, ketika truk tronton milik Tarsisius Wino yang diparkir di Kabupaten Maybrat diduga dipotong menjadi besi tua untuk dijual. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Serda T H diduga bekerja sama dengan seorang penadah bernama Daeng Sadam.
“Truk saya dipotong menggunakan alat las, lalu potongan besinya diangkut dengan dua truk ke lokasi penampungan di Aimas, Sorong,” ungkap Wino kepada wartawan.
Wino menjelaskan bahwa ia sempat menangkap pelaku bersama pihak kepolisian dan menemukan potongan truknya di lokasi penampungan. Namun, ia kecewa karena proses hukum dinilai mandek. “Pelaku sempat ditahan, tapi sekarang malah dilepas. Saya kecewa dengan lambatnya penanganan kasus ini,” ujarnya.
Dari penelusuran, bukti berupa potongan truk dan kesaksian beberapa pihak telah dikantongi penyidik. Namun, hingga kini, perkembangan kasus masih minim. Wino mengaku telah melapor ke Polres Sorong, tetapi respons dianggap kurang memuaskan.
“Saya sudah menghubungi penyidik berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Saya merasa seperti dipingpong,” keluhnya.
Kasus ini menjadi ujian besar bagi institusi hukum dan militer di Sorong. Publik berharap semua pihak yang terlibat menunjukkan profesionalisme dan integritas dalam menangani kasus ini.
Sebagai korban, Wino berharap keadilan ditegakkan. “Saya hanya ingin keadilan. Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja,” tegasnya.
Masyarakat menunggu langkah nyata dari pihak berwenang untuk memastikan hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan oknum aparat, sekaligus menjadi ujian kepercayaan masyarakat terhadap sistem penegakan hukum di Sorong.