Andrew Warmasen, salah satu pegiat Anti Korupsi.
Hukum & Kriminal Metro

Polres R4 Diminta Segera Kembangkan Dugaan Korupsi Pembangunan Tugu Selamat Datang

Bagikan ini:

WAISAI, sorongraya.co – Salah satu Pegiat Anti Korupsi, Andrew Warmasen meminta Polres Raja Ampat segera ‘kembangkan’ kasus pengrusakan Tugu Selamat Datang (TSD), yang berlokasi di puncak gunung , Jalan Sudiman, Waisai, Kabupaten Raja Ampat.

Menurutnya, pengrusakan beberapa huruf bertuliskan Raja Ampat pada tugu selamat datang itu ada dua penilaian. Penilaian yang pertama ialah harus dilihat dari sisi kemanusiaan dan yang kedua dari sisi infrastruktur atau kualitas bangunanya.

“Pertanyaan, soal konstruksi bangunan sebelumnya saya pikir saat pengrusakan YP menggunakan alat seperti besi linggis dan lain – lain. Tapi YP hanya gunakan tenaganya sendiri,” kata Andrew kepada sorongraya.co via telepon. Senin 11 Mei 2020.

Baca juga: Pengrusakan Tugu di Raja Ampat Terindikasi Dugaan Korupsi

Selaku anak Raja Ampat, Andrew menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pelaku YP karena tugu tersebut direnovasi menggunakan uang negara yang dikucurkan melalui APBD kurang lebih Rp 1 Miliar.

Namun, sesudah dikutip dari pemberitaan media ini bahwa ternyata sebagian pembayaran upah kerja sampai dengan saat ini belum direalisasikan. Ini yang sangat disesalkan dari pihak kontraktor tersebut.

“Saya melihat dari sisi kemanusiaan siapapun orangnya, jangankan dia (YP-red), saya pun jika seandainya bekerja lalu tidak dibayar, bukan hanya pengrusakan tugu tapi mungkin saya akan lakukan hal yang lebih dari itu, ” ujarnya.

Dia berharap agar masyarakat melihat hal ini secara objektiv sehingga tidak menilai seseorang berlebihan, karena siapun dia pastinya bergantung pada hasil kerja tersebut. Bila seseorang sudah bekerja maka harus mendapat upah atau gajinya.

Andrew juga memberi dukungan kepada Kapolres Raja Ampat serta jajaranya, dalam hal ini Satreskrim untuk segera mengusut masalah tersebut hingga tuntas, karena YP tidak mungkin melakukan perusakan jika upahnya sudah dibayarkan. “Yang jelas masalah ini harus diusut. Bila perlu siapapun oknum kontraktornya harus dilidik, artinya sederhana, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api,” cetus Andrew.

Senada disampaikan Alfaris Labagu. Kata Dia, perlu sesali bersama bahwa tugu selamat datang di Raja Ampat merupakan icon di Waisai namun dirusaki olehtukang yang membuatnya sendiri. Tetapi hal itu terjadi tentunya ada alasan.

“Tidak mungkin pelaku mau kasih rusak tugu kalau sudah dibayar hak-haknya,” tutur Alfaris.

Baca juga: Ini Alasan Tugu Selamat Datang di Raja Ampat Dirusaki

Alfaris meminta agar masyarakat di Raja Ampat tidak harus mengeluarkan perkataan-perkataan sumpah serapah, cacian dan hinaan.

“Biarlah orang yg merusak Icon R4 itu bertanggungjawab denga perbuatannya secara hukum dan agama.  Jangan anda lagi menambah dosa dari perbuatan orang itu dengan mengeluarkan kata-kata yang sangat dilarang oleh Agama.  Cukuplah malaikat mencatat kesalahan orang itu dalam buku dosa akibat perbuatannya,  jangan lagi membuat malaikat memasukan nama anda dalam buku dosa akibat perbuatan cacian anda,” kata Alfaris Labagu. [dav]

editor: junaedi


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.