JAKARTA,sorongraya.co – PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM), anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang beroperasi di Sorong Selatan dan Maybrat, Papua, berkomitmen untuk melindungi pekerja perempuan dan anak dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Komitmen ini ditegaskan dalam Seminar dan Workshop bertajuk “Promosi Sawit Indonesia Ramah Anak di Papua” yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) cabang Papua di Jayapura pada 5-6 Juni 2024 lalu.
Kegiatan ini merupakan upaya GAPKI untuk mewujudkan industri kelapa sawit berkelanjutan dengan fokus pada perlindungan anak di perkebunan kelapa sawit. Diharapkan perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Papua dapat menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang baik dalam memperhatikan hak anak di sektor perkebunan kelapa sawit.
Dalam presentasinya, Adhika Karuna, Head of HR Shared Services Reg 1,2 & 3 selaku perwakilan ANJ menjelaskan beberapa inisiatif dan program yang telah dilaksanakan di Grup ANJ dalam upaya melindungi pekerja perempuan dan anak.
Upaya-upaya ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi pekerja perempuan dan mendukung tumbuh kembang, kecerdasan, dan kesejahteraan anak-anak.
“Di Grup ANJ, kami percaya bahwa memberikan perlindungan bagi pekerja perempuan dan anak bukan hanya sebuah tanggung jawab sosial, tetapi juga fondasi untuk masa depan yang lebih baik. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pekerja perempuan dan anak memiliki hak untuk merasa aman dan didukung dalam semua aspek kehidupan mereka. Seluruh inisiatif dan upaya yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat dan berkontribusi positif bagi masyarakat dalam mendorong perubahan sosial yang berkelanjutan,” jelas Adhika Karuna.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun, dalam sambutannya yang dibacakan Setyo Wahyudi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Setda Papua, menyampaikan harapannya tentang pentingnya tanggung jawab sosial dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Ia berharap Papua dapat menjadi contoh sukses dari integrasi antara pembangunan ekonomi dan perlindungan hak anak, serta berkomitmen menjalankan praktik-praktik yang ramah anak dan berkelanjutan.
Tulus Sianipar, Ketua GAPKI cabang Papua, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi GAPKI, PAACLA Indonesia, dan BPDPKS. Kegiatan ini diperuntukan untuk penerapan prinsip-prinsip bisnis dan hak anak di sektor perkebunan kelapa sawit di Papua.
Seminar dan Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Papua untuk melindungi pekerja perempuan dan anak, serta mendorong terciptanya industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah anak di Papua.