Kota Sorong,sorongraya.co– Pengacara Dolfinus Aitem menyebut bahwa kliennya melakukan pembakaran terhadap kantor Distrik Waigeo Utara lantaran tidak terima saudaranya Matheus Aitem dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Distrik oleh Bupati Raja Ampat saat itu.
Hal itu diungkapkan Jein Robby Wosiri di LBH Perhimpunam Bantuan Hukum Keadilan dan Perdamaian (PBHKP), Rabu, 9 Oktober 2024.
” Dia kecewa karena saudaranya dicopot dari jabatan sebagai Kadistrik kemudian membawa minyak lima kantong lalu membakar kantor Distrik Waigeo Utara di lima titik,” ujarnya.
Parahnya lagi, informasi soal pencopotan Matheus Aitem dari jabatan sebagai Kadistrik Waigeo Utara di dapatkan dari Sekretaris Distrik.
” Tersangka pun tak tahu alasan dari pencopotan saudaranya itu dari jabatannya sebagai kadistrik Waigeo Utara,” kata Jein.
Lebih lanjut Jein mengaku bahwa pembakaran tersebut dilakukan sendiri oleh tersangka, tidak ada orang lain yang membantu.
” Pembakaran terjadi pada 30 September 2024, sekitar pukul 11.30 WIT. Tidak ada jeda waktu saat melakukan pembakaran. Hari itu juga, ketika dapat informasi dicopot tersangka langsung bakar,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Jero ini membeberkan, saudara dari kliemnya itu diangkat sebagai kadistrik Waigeo Utara pada 8 Maret 2023 dan diberhentikan oleh bupati Raja Ampat tanggal 17 September 2024.
” Bupati Raja Ampat menunjuk Agustinus Weju sebagai Pelaksana tugas kadistrik. Sebelumnya Agustinus Weju menjabat sebagai Administrasi Perkantoran,” ungkap alumni Fakultas Hukum Uncen Jayapura itu.
Jero mengaku bahwa kliennya disangkakan oleh penyidik Polres Raja Ampat dengan Pasal 187 Ayat (1) KUHPidana
Sebelumnya, oknum mantan kepala distrik Dolfinus Aitem membakar kantor distrik Waigeo Utara setelah mengetahui saudaranya Matheus Aitem dicopot oleh bupati Raja Ampat Alfaris Umlati.
Pencopotan terjadi menjelang bupati Raja Ampat tersebut cuti dari jabatan dikarenakan memasuki tahapan kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya.
