SORONG,sorongraya.co-Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari kabupaten/kota se-Papua Barat Daya mendapat pembekalan keterampilan penanganan bencana melalui pelatihan yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Papua Barat Daya.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Sorong, Rabu 20 Agustus 2025. bertujuan memperkuat kesiapsiagaan sekaligus meningkatkan kemampuan mitigasi bencana di daerah rawan.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, mengatakan pelatihan ini penting untuk memitigasi risiko bencana sekaligus memberikan pembekalan keterampilan dan edukasi bagi Tagana di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Meskipun kita tidak berharap bencana terjadi, namun jika suatu saat musibah seperti banjir, longsor, atau bencana alam lainnya melanda, tim siaga bencana sudah siap terjun membantu penyelamatan masyarakat,”ujarnya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Kementerian Sosial, Basarnas, BNPB, serta instansi terkait lainnya. Materi yang diberikan mencakup upaya mitigasi, penanganan darurat, hingga pemulihan pascabencana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Papua Barat Daya, Beatrix Msiren menekankan Kegiatan peningkatan kapasitas Tagana ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, kegiatan serupa pernah dilaksanakan pada tahun 2023 dengan melibatkan banyak peserta dari kabupaten/kota. Namun, kali ini jumlah peserta yang direkrut dibatasi, masing-masing hanya 5 orang dari setiap kabupaten/kota.

“Pelatihan ini sangat penting untuk terus dilaksanakan secara berkelanjutan, karena kita tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi. Alam, khususnya di Papua Barat Daya, sangat rawan bencana. Oleh karena itu, masyarakat di Papua Barat Daya harus selalu siap siaga. Salah satunya dengan membentuk kelompok-kelompok Tagana yang siap melakukan penanganan ketika terjadi bencana,”pungkasnya.
Ia menambahkan Pelatihan ini ditujukan bagi perwakilan dari kabupaten/kota, khususnya kepala bidang yang menangani masalah sosial dan kebencanaan. Harapannya, ada kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota, sehingga hasil pelatihan dapat diteruskan melalui sosialisasi di masyarakat. Dengan begitu, masyarakat di setiap daerah lebih memahami kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
“Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan materi dari berbagai instansi, mulai dari Kementerian Sosial, bidang perlindungan dan jaminan sosial, hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Semua pihak bekerja sama untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di Papua Barat Daya,”tutupnya.