SORONG,sorongraya.co- Untuk memastikan bahwa anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) kedepan tidak terlibat narkoba, 117 orang calon anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) mengikuti tes narkoba di aula Bhayangkara Polresta Sorong Kota, Rabu, 17 Mei 2023.
Panitia Pemilihan calon anggota tetap MRP Provinsi Papua Barat Daya, Toni Wolas membenarkan bahwa 117 calon anggota MRP Papua Barat Daya yang terdiri dari utusan adat, perempuan dan agama mengikuti tes narkoba.
Toni Wolas menyebut bahwa tes narkoba yang dilakukan pansel ini merupakan kerja sama Polresta Sorong Kota dengan BNN Papua Barat.
” Kita ingin calon anggota MRP memiliki integritas dan tidak terlibat hal-hal yang mencederai dirinya,” ujar Toni.
Bahkan Toni mengingatkan bahwa menjadi publik figur, setiap anggota MRP harus bersih dan memiliki karena menjadi figur publik harus bersih dan memiliki integritas ketika memperjuangkan hak masyarakat Papua.
Usai mengikuti tes narkoba, 117 calon anggota MRP akan mempresentasikan makalah pada tanggal 19 dan 20 Mei 2023.
” Makalah dibuat dalam bentuk video dengan durasi 2 hingga 3 menit. Nantinya, video tersebut dibagikan kepada panitia pemilihan MRP periode 2023-2028,” ujar Toni.
Toni mengaku, selanjutnya 117 calon anggota MRP mengikuti sesi wawancara dengan durasi 3 hingga 5 menit.
” Nah, pada esi wawancara tersebut setiap calon anggota menyampaikan ide dan keinginannya jika terpilih menjadi anggota MRP Papua Barat Daya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, setiap peserta juga diminta memberikan penjelasan terkait aoa yang akan dilkukan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dan Orang Asli Papua (OAP) sesuai amanat UU Otonomi Khusus (Otsus).
Toni pun menekankan, tugas berat m3menanti anggota MRP Papua Barat Daya terpilih. Mereka harus memberikan pertimbangan dan persetujuan untuk Bakal Calon (Balon) Gubernur Papua Barat Daya yang adalah orang asli Papua pada Pemilu 2024.
Sementara Perwakilan Sinode Gereja Kristen Injili Tanah Papua, Yonadab Trogea mengapresiasi panprl anggota MRP Papua Barat Daya yang telah menggandeng kepolisian melakukan tes narkoba.
Mantan wartawan Papua Barat Pos berharap, proses seleksi yang bersifat terbuka untuk publik ini dipertahankan.
” Jika nantinya, muncul protes dan sebagainya bisa disampaikan dengan cara-cara yang bermartabat kepada panitia seleksi MRP,” tutupnya.
