MANOKWARI. sorongraya.co – Gugurnya Briptu Pramana dan dua rekannnya yang mengalami luka-luka saat terjadi baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kawasan jembatan Utikini, Tembagapura-Timika, Provinsi Papua pada Minggu 22 Oktober 2017 lalu, seharusnya menjadi perhatian Pimpinan Polri untuk segera melakukan investigasi maksimal dan menangkap si pelaku dan membawanya ke depan pengadilan.
Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari berbelasungkawa atas kematian Briptu Berry Pramana, anggota Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua dalam ‘kontak senjata’ tersebut.
Direktur Eksekutif LP3BH, Yan Cristian Warinussy memandang bahwa tindakan penembakan terhadap aparat kepolisian (Brimob) semacam yang dialami almarhum Berry Pramana dan rekan-rekannya yang mengalami luka, bukan merupakan kejadian yang pertama kali, tetapi sudah berulang kali terjadi.
Khususnya di kawasan pegunungan tengah Papua hingga ke area kerja perusahaan tambang emas-tembaga Freeport Indonesia Company (FIC) sudah seringkali terjadi dan korbannya seringkali adalah anggota polisi/Brimob.
“Banyak kali dalam kasus-kasus dugaan penembakan oleh pelaku yang diduga dari KKB tersebut tidak pernah ditangkap dan dibawa hingga dapat mempertanggung-jawabkan perbuatannya di depan pengadilan yang adil, terbuka dan mandiri,” tutur Yan kepada sorongraya.co. Kamis, 26 Oktober 2017.
Dengan begitu dapat diketahui dengan jelas latar belakang peristiwa tersebut sebagai sebuah peristiwa hukum pidana dan dapat diuraikan secara jelas bagaimana filosofi hukum dari kasus tersebut berikut aspek-aspek sosiologisnya.
Dengan demikian maka langkah upaya pencegahan sejak dini dapat dilakukan oleh institusi kepolisian di Tanah Papua, khususnya di area pertambangan PT.FIC yang justru “dijaga” oleh berlapis-lapis aparat keamanan dari TNI maupun Polri selama lebih dari 10 tahun. Namun senantiasa aparat keamanannya menjadi korban dari peristiwa penembakan yang senantiasa “sulit” diurai melalui sebuah investigasi kriminal sekalipun.
“Kami (LP3BH) Manokwari mendesak Kapolri dan Kapolda Papua untuk memberikan penghargaan (reward) yang setimpal kepada almarhum atas dedikasinya sebagai prajurit dan bhayangkara negara yang luar biasa serta keluarga yang ditinggalkannya sebagai bagian tidak terpisahkan atas dharma bhakti almarhum kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujar Yan. [dwi]