SORONG,sorongraya.co- Karena kedekatannya dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) tak heran jika sosok satu ini Bupati Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Elisa Kambu turut diundang menghadiri kegiatan Festival Hadrah dan Al Barzanji yang digelar oleh Pengurus Cabang NU Kabupaten Sorong, Jumat, 19 Mei 2023.
Di sela-sela kegiatan, Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu menyampaikan, separuh hidup generasi muda berada di dunia maya.
” Jika Pengurus Cabang NU Kabupaten Sorong tidak cepat melakukan proteksi, menyediakan waktu menyelenggarakan kegiatan seperti ini, menurut saya sangat tepat,” ujarnya.
Menurut saya, Festival Hadrah dan Al Barzanji ini merupakan penggabungan antara perkembangan sekarang dengan niat anak muda sekarang yang terarah pada seni.
Apalagi ini kembali pada bagaimana membaca ayat-ayat suci Al Quran sebagai kekuatan utama memperkuat iman dalam rangka menangkal segala macam hal yang dapat merugikan diri sendiri, bangsa dan negara.
Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu didampingi Ketua PC NU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri.
” Ini bukan yang pertama dan terakhir, organisasi anak-anak muda maupun ibu-ibu harus tetap dihidupkan guna menghasilkan generasi muda berkualitas,” kata Elisa Kambu.
Menurutnya, generasi berkualitas tentunya memiliki hati yang teguh berdasarkan ajaran nilai-nilai agama yang dianut oleh kita masing-masing.
” Yang penting juga, melalui momentum ini menjadikannya manifestasi dari iman kita bahwa hanya melalui kegiatan ini kita dapat menghadapi tantangan kedepan,” ujar Elisa Kambu.
Elisa Kambu menekankan, kita yang hidup di tanah Papua, siapa yang hidupnya baik sudah barang tentu menjaga hubungannya dengan sesama dengan baik pula.
” Bagi orang-orang yang berpikiran sempit, menjadikan agama sebagai hal yang merintangi,” ungkapnya.
Bahkan sebaliknya, jika orang mengerti tentang agama dia akan mengetahui bahwa hal itu akan menyatukan satu dengan yang lain. Saling mendukung dan menopang secara bersama-sama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
” Tiga tungku ini, yaitu pemerintah, adat dan agama tidak dapat dipisahkan,” ujarnya seusai festival hadrah dan al barzanji, jumat siang.
Sementara Ketua PC NU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri mengungkapkan, sebenarnya festival hadrah dan al barzanji merupakan tradisi dari warga Nahdiyin di seluruh tanah air.
Diakuinya bahwa saat ini fenomena yang terjadi adalah anak muda atau generasi muda saat ini lebih cenderung ke hal-hal yang sifatnya milenial, budaya barat dan K-Pop.
Kendati demikian, PC NU Kabupaten Sorong berupaya agar generasi muda tidak melupakan tradisi yang dibawa oleh Nahdiyin sebelumnya.
” Hadrah dan Al Barzanji ini merupakan tradisi keislaman yang perlu dijaga. Jika terhenti di generasi tua maka akan terputus di generasi muda. Ketika demikian, maka generasi berikutnya hanya akan membaca sejarah,” kata Rofiul Amri.
Saya berharap, kegiatan hadrah dan al barzanji ini merupakan jembatan emas membangun generasi muda yang ada saat ini untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan keluarga besar NU. Sehingga di seluruh Distrik yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong dapat menggaungkan hadrah dan al barzanji ini.
” Sebenarnya ini merupakan kegiatan rutin tapi karena NU Kabupaten Sorong kerapkali diundang ke kegiatan di kota dan daerah lain. Makanya, kami inisiasi tidak hanya sekadar potong tumpeng di ultah kali tapi juga menghadirkan festival bernuansa islami,” ungkapnya.
Rofiul berpesan, generasi muda teruslah berjuang dan jangan lupa perjuangan itu masih panjang karena dibalik itu semua ada tradisi-tradisi yang peeku dijaga untuk tetap maju menjaga iman dan taqwa agar tidak tergerus oleh jaman.