SORONG,sorongraya.co- Dari 68 pegawai dan staf Kejaksaan Negeri Sorong yang mengikuti tes urin hanya 52 orang pegawai dan selebihnya adalah honorer sedangkan 10 pegawai sedang melaksaakan tugas dan 6 pegawai lainnya sakit.
” Tes urin yang kami lakukan dalam rangka mendukung Instruksi Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran gelap Narkotika tahun 2020-2024,” kata Kajari Sorong Muhammad Rizal, Jumat, 03 Nopember 2022.
Kajari menambahkan, Instruksi Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan surat dari Direktur Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif Jampidum tanggal 22 September 2022 untuk diteruskan kepada seluruh Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia.
” Pelaksanaan tes urin sengaja dilakukan rahasia, tidak ada satu pun pegawai yang mengetahuinya. Sengaja kita lakukan di hari Jumat bersamaan dengan kegiatan senam untuk memantik kehadiran teman-teman datang sekaligus mengikuti tes urin.
” Alhamdulillah sekitar 90 persen pegawai yang ada di kejaksaan negeri Sorong yang mengikuti tes urin. Dari 52 sampel urin pegawai hasilnya negatif, ” kata Rizal.
Rizal mengaku, meskipun yang diwajibkan mengikuti tes adalah pegawai, namun semua teman-teman di kejari Sorong antisias mengikuti tes yang dilakukan satuan resnarkoba polres Sorong Kota.
” Pelaksanaan tes urin serentak di seluruh Indonesia. Khusus untuk kejati Papua Barat diberi batas waktu hingga 30 Nopember 2022.
Rizal menegaskan, bagi 16 pegawai yang tidak ikut tes urin hari ini tetap akan kita upayakan agar mengikuti tes.
Mantan kajari Nabire ini mengimbau kepada seluruh pegawai kejari Sorong menyukseskan program pemerintah ini. Perintah dari pimpinan ini wajib dilaksanakan oleh semua pegawai maupun honorer.
