Berpose bersama usai acara pembukaan workshop pendidikan karakter/(foto:SorongRaya)
Berpose bersama usai acara pembukaan workshop pendidikan karakter/(foto:SorongRaya)
Pendidikan & Kesehatan

YICM dan IGRA Gelar Workshop Pendidikan Karakter

Bagikan ini:

AIMAS, sorongraya.co – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, Yayasan Insan Cita Mandiri (YICM) Manokwari bersama Ikatan Guru Raudhathul Athfal (IGRA) Bina Insan Nusantara Manokwari menggelar Workshop kepada guru RA se Kota dan Kabupaten Sorong.

Acara yang digelar pada Sabtu 25 Agustus 2018, Pukul 09.00 WIT di Aula Aquarius Hotel, Kabupaten Sorong ini dihadiri puluhan guru RA dari berbagai utusan sekolah. Pada kesempatan itu peserta disajikan materi mengenai pendidikan ber-karakter untuk anak usia dini serta materi lainnya.

Ketua YICM Manokwari, Hasyim Rahakbauw mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pencerahan baru kepada guru di lingkungan RA, sehingga dapat ditransfer kepada anak didik masing-masing.

Hal ini menurutnya sangat penting karena setiap guru RA harus mendapat pengetahuan tambahan melalui berbagai metode. Bagi Hasyim, berbicara mengenai pendidikan setiap saat terjadi perubahan, sehingga dibutuhkan informasi dan pemahaman baru yang harus dimiliki oleh seorang guru.

“Kita lihat saat ini banyak anak-anak yang menonton film kemudian meniru gaya orang dewasa, hari ini banyak juga anak-anak yang lebih menyukai lagu orang dewasa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang menandakan mereka akan bergeser dari nilai-nilai karakter yang sebenarnya. Kami berharap dengan kegiatan ini para guru dapat pengetahuan baru yang lebih baik,” ujar Hasyim kepada media ini.

Ketua Panitia Workshop, Nur’ain Shihab mengaku senang karena semua peserta yang diundang dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di Manokwari dan dihadiri ratusan peserta.

“Alhamdulillah kami sangat senang karena semua peserta hadir untuk mengikuti workshop ini. Kami berharap para peserta setelah mendapat tambahan ilmu pengetahuan, nantinya diteruskan kepada anak-anak, sehingga nilai karakter anak dapat ditumbuh-kembangkan sejak dini dan tidak hilang oleh perkembangan zaman,” tutur Nur singkat.

Sementara Kepala Seksi Pendidikan Islam Kabupaten Sorong, Supriyanto, S.Pdi  mengatakan, RA merupakan pondasi pendidikan anak-anak di Indonesia. Dengan workshop yang dilaksanakan oleh YICM dan IGRA diharapkan mampu memberikan pondasi pendidikan bagi anak-anak di Papua Barat.

“Pendidikan yang dimaksudkan adalah membangun karakter diri yang baik. Sejak dini jika karakternya kita bangun dengan baik, maka tidak mudah anak-anak akan tergoyah, sehingga memori mereka yang diberikan pada saat mengeyam pendidikan di RA, TK atau pun PAUD akan muncul ketika dirinya mendapat permasalahan mereka pada usia yang sudah dewasa, pondasi inilah yang akan muncul untuk menjawab,” tutur Supriyanto.

Kata Supriyanto, saat ini Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menuju 100 tahun kemerdekaan tepatnya ditahun 2027, yang diawali dengan peningkatan SDM. Anak-anak RA, TK maupun PAUD ini ketika diusia 30an tahun nantinya dapat membangun negara dengan karakter yang baik.

“Ini yang telah disiapkan oleh bangsa, ada jangka pendek, jangka mengengah dan jangka panjangnya, nah jangka panjangnya bagaimana anak-anak didik di RA bisa menereima 100 tahun kemerdekaan Indonesia agar selalu siap,” pungkasnya. [red]


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.