MAYBRAT,sorongraya.co – Bupati Kabupaten Maybrat, Bernard Sagrim menegaskan, pemberlakuan dan penyediaan fasilitas di asrama mahasiswa Ayamaru, Aitinyo dan Aifat di kota Manado sama.
Hal itu dikatakan Bupati menanggapi aksi mahasiswa asal Maybrat yang studi di Manado, Sabtu, (03/03/2019) lalu yang menuding, adanya perbedaan dalam penyediaan fasilitas asrama yang dipolitisasi oleh kelompok tertentu.
“Tidak ada sikap pilih kasih dalam penyediaan fasilitas mahasiswa ayamaru, aitinyo dan aifat, di kota Manado. Kita semua satu A3 yang disebut Maybrat, kelompok Sako atau Karya,”kata Sagrim kepada sorongraya.co Rabu, 6 Maret 2019.
Menurut Sagrim, asrama untuk mahasiswa Maybrat yang ada di Kota Manado tidak ada kaitakait dengan Politik, tetapi murni wujud implementasi dari Visi dan Misinya bersama Wakil Bupati periode 2017-2022.
Lanjutnya, sekalipun di dalam visi dan misi tersebut, kota Manado tidak dimasukan sebagaimana kota Sorong, Manokwari, Jayapura, Jogja dan kota lainnya, tetapi itu semua merupakan perwujudan dari janji politik. Namun, yang terjadi berbanding terbalik ketika pihaknya menyepakati bersama Ketua Ikatan Mahasiswa Maybrat dan Kepala Dinas Pendidikan beberapa bulan lalu, yang mana dalam kesepakatan tersebut secara jelas berkomitmen tidak lagi mempersoalkan dan membuat kubu-kubuan, karena maybrat telah bersatu.
“Masalah politik dan perbedaan pendapat masyarakat maybrat sudah selesai dengan adanya penandatanganan akta damai oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dengan masyarakat Maybrat pada tahun 2018 lalu,”ujarnya.
“Karena visi misi itu, kami bangun asrama mahasiswa disana. Asrama yang ada itu dijaga dengan baik, agar mahasiswa bisa aman dan nyaman mengikuti pendidikan dengan baik, yang pada akhirnya mendapat segudang ilmu dan pengalaman di dunia kampus,”tuturnya.
Sagrim meminta kepada para mahasiswa di Manado untuk mencari lokasi yang tepat dan strategis agar nantinya Pemerintah Kabupaten Maybrat bisa membangun asrama yang lebih representatif sehingga, tidak ada lagi rasa cemburu dari mahasiswa asal tiga suku tersebut.
Berharap, tidak ada lagi pikiran negatif akan adanya perbedaan di sesama mahasiswa Maybrat yang sekarang lagi menimba ilmu di Kota Manado. Perlu diketahui, mahasiswa merupakan ujung tombak dan harapan bangsa dan Negara, terlebih khusus mereka adalah aset yang akan memajukan pembangunan di tanah Maybrat kedepan.
“Bukan orang lain yang akan membangun maybrat, kecuali orang maybrat itu sendiri. Oleh sebab itu, mari kita tinggalkan semua perbedaan dan kita bersatu, maju membangun maybrat yang mandiri dan bermartabat,”tutupnya. [nes]
Bernard Sagrim: Fasilitas Asrama Mahasiswa Maybrat di Manado Sama
Redaksi2 min baca