SORONG. sorongraya.co – Utusan Khusus Pemerintah Inggris Bidang Perdagangan untuk Kawasan Asia, Richard Graham MP menyampaikan bahwa peluang kerja sama Indonesia dan Inggris masih sangat luas meliputi berbagai sektor, antara lain penerbangan (aviation), pertahanan, siber, pendidikan, maritim dan smart city.
Demikian pesan dan pandangan yang ditangkap oleh kalangan usaha Inggris yang mengikuti Indonesia Briefing pada 19 September 2017 lalu di gedung KBRI London. Indonesia Briefing pertama kali yang diselenggarakan di London bertujuan sebagai forum untuk memberikan informasi mengenai perkembangan kondisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya, serta berbagai peluang investasi dan perdagangan kepada Stakeholder di Inggris dan mancanegara.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama KBRI London, kantor perwakilan Bank Indonesia di London, Atase Perdagangan, dan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London.
Berdasarkan Siaran Pers Nomor: B- 099/Set/Rokum/MP 01/09/2017 saat Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia, Dr. Rizal Sukma dalam pembukaannya menyampaikan, Indonesia dengan credential sebagai negara demokrasi terbesar di dunia juga merupakan anggota G20 yang memiliki berbagai potensi, namun belum terlalu mendapat perhatian dari kalangan bisnis di Eropa, khususnya Inggris.
Hal-hal penting yang mengemuka dan patut mendapat perhatian dari pertemuan ini adalah berbagai upaya pemerintah Indonesia dalam memperbaiki iklim usaha yang lebih terbuka dan kondusif melalui 16 paket kebijakan ekonomi, diantaranya peluang investasi di bidang pariwisata dan infrastrukstur; dan perlunya kalangan usaha Inggris yang akan melakukan bisnis di Indonesia untuk tidak terpaku di satu tempat saja tapi juga melihat peluang di berbagai wilayah Indonesia serta memahami karakteristik masyarakat dan budaya Indonesia.
Diskusi panel Indonesia Briefing dihadiri oleh para pakar dan pemerhati dibidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. Acara dibagi ke dalam 3 (tiga) sesi, yaitu update mengenai stabilitas politik dan makro ekonomi Indonesia dan dipandu oleh Pooma Kimis, Deputy Managing Director OMFIF.
Pada sesi satu dihadiri Panelis Dr. Aida Budiman, Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia yang memaparkan Outlook ekonomi Indonesia yang stabil dengan GDP di atas 5%, dan tingkat inflasi yang masih terkontrol di 4%. Hal ini tentunya menjadi faktor yang dapat menyakinkan kalangan dunia usaha Inggris untuk melakukan bisnis di Indonesia.
Dr. Phillip J. Vermonte dari Centre for Strategic and International Studies pada sesi ini memperlihatkan bahwa Pemerintahan Joko Widodo memiliki tingkat kepercayaan dan kepuasan dari masyarakat yang masih cukup tinggi terutama di bidang ekonomi dan pembangunan, walaupun di tengah upayanya menghadapi permasalahan terkait pengangguran, kemiskinan, dan peningkatan harga bahan pangan. [dwi]