SORONG, sorongraya.co – Satu jenazah korban pembakaran Tempat Hiburan Malam (THM) Double O yang telah teridentifikasi Vikram Conoras sekitar pukul 09.00 WIT diserhakan ke keluarga dan telah di bawa ke rumah duka di Kampung Baru, tepatnya di belakang toko Siswa.
Sejak pukul 06.30 WIT keluarga korban telah berdatangan ke kamar jenazah RSUD Sele Besolu untuk melihat kondisi terakhir jenazah sebelum dimasukan ke dalam peti jenazah.
“Beberapa hari sebelum kejadian, adik saya ini lebih banyak berdiam diri di kamar, tidak banyak bicara,” ujar Ariandi sembari berharap pihak keamanan lebih meningkatkan sistem keamanan.
Baca: Masyarakat Adat Sebagai Penjaga Hutan
Selain itu, pemerintah daerah setempat pun turut memerhatikan masalah yang sedang terjadi sehingga tidak lagi terjadi hal-hal semacam ini. Jenazah akan dimakamkan secepatnya di pemakaman umum Moyo.
Ariandi mengaku sebelum meninggal, menurut cerita dari orang-orang adik saya sempat membungkus dompetnya dengan menggunakan tisu basah. Tas beserta dompetnya dipeluk sehingga pada saat ditemukan jenazahnya, barang-barang milik adik saya masih ada walaupun terbakar 25 persen.
“Barang-barang yang masih utuh, selain tas dan dompet, juga sejumlah uang, kartus KIS dan kartu mahasiswa,” ujarnya.
Baca juga: Musisi Kota Sorong Turut Berduka Kehilangan Sesama Rekan Seprofesi
Ariandi menambahkan, kondisi jenazah pasca meninggal terbakar saat diperlihatkan kepada keluarga masih utuh. Tidak ada yang tertinggal sedikit pun.
Diketahui, almarhum merupakan mahasiswa semester 6 di fakultas hukum UMS ini bekerja di Double O sekitar setahun, itu pun dia terpaksa cuti kuliah mengingat pandemi covid-19,” ujarnya.
Anak keempat dari lima bersaudara ini merupakan mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong yang bekerja sebagai bartender di Double O.
Baca juga: Dua Jenazah Korban Pembakaran Double O Diberangkatkan Ke Sumatera
Jenazah Vikram Conoras dapat dikenali dari pemeriksaan medis, gigi dan property yang digunakan. Saat ditemukan di tubuh korban terdapat tas dan dompet yang berisikan uang Rp 5.500.000. Namun, yang dapat diselamatkan hanyalah Rp 5 juta. Uang tersebut rencananya akan dipakai membeli laptop oleh almarhum.