MANOKWARI, sorongraya.co – Badan Pusat Statistik ( BPS) akan melaksanakan Sensus Penduduk (SP) secara online di tahun 2020. Hal ini dilakukan untuk penginputan data yang berkualitas.
Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Maritje Pattiwaella, S.E, M.Si mengatatakan, tahun 2020, BPS memberikan kesempatan kepada penduduk Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan SP2020 dengan melakukan pendataan mandiri (online) tanpa proses wawancara.
“Kalau negara-negara maju sudah melakukan sistem online ini, dan Indonesia akan mulai tahun depan,” kata Maritje dalam Workshop sehari dengan tema: “Menuju Satu Data Kependudukan” yang dihadiri Media se-Papua Barat berlangsung di Manokwari. Selasa, 10/12/19.
Menurutnya, informasi tentang data itu sangat penting, data adalah dasar untuk mengambil kebijakan. Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) sebagai basis data yang akan menghasilkan data penduduk yang berkualitas.
Sebelumnya, BPS melaksanakan metode tradisional yakni kunjungan ke rumah penduduk atau full field enumeration. Maka, dengan sistem online ini akan mengandalkan metode registrasi berbasis elektronik baik individual maupun rumah tangga. untuk membangun satu data kependudukan yang lebih modern, diperlukan sinkronisasi antara data Dukcapil de jure yang teregistrasi dokumen kependudukan dengan BPS de facto melalui sensus agar menghasilkan data yang kredibel dan valid. Sehingga, bisa menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk, karakteristik untuk keperluan proyeksi dan indikator SDGs.
“Dengan sistem online, sensus dapat dilakukan dengan metode registrasi, yang sepenuhnya dilakukan penduduk melalui sistem daring dengan basis utama sensus adalah nomor KTP dan Kartu Keluarga (KK),” ujarnya.
Dia berharap, melalui workshop sehari yang dilaksanakan ini dapat penyebarluasan informasi data ini agar dapat menyentuh secara menyeluruh, sehingga informasi tentang sensus penduduk 2020 bisa disebarluaskan ke masyarakat. [dwi]