SORONG,sorongraya.co- Pernyataan Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay, Paul Finsen Mayor yang mengatakan bahwa DAP mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditanggapi oleh Juru Bicara Dewan Adat Masyarakat Doberay, Aristoteles Kambu.
Menurut Aristoteles Kambu, Orang Asli Papua (OAP) jangan dijadikan obyek politik. Apalagi saat ini adalah tahunnya politik.
” Kalau saudara Paul Finsen Mayor punya kepentingan politik maju dalam kontestasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI silahkan asal jangan bawa nama suku atau lembaga,” ujarnya, Minggu, 19 Nopember 2023.
Aristoteles mengingatkan, lembaga adat inikan merupakan tempat berhimpunnya 257 suku yang ada di tanah Papua.
” Jadi, jangan bawa nama suku atau lembaga, apalagi DAP. Ya, kalau mau bawa nama marga atau kampung silahkan,” tegasnya.
Arstotrles pun menyampaikan bahwa di tanah Papua telah terbagi 7 Wilayah Adat. Provinsi Papua Barat Daya sendiri merupakan Wilayah Adat Doberay, yang didalamnya terdapat 7 suku.
” Di wilayah hukum Doberay ini ada Dewan Adat Masyarakat Doberay, dengan Ketuanya Andi Asmuruf, yang juga Deklarator pemekaran provinsi Papua Barat Daya,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa persoalan Pilpres itu merupakan hak seluruh warga negara Indonesia.
” Tak boleh yang namanya lembaga adat memberikan dukungan kepada salah satu pasangan Calon Presiden,” tegas Aristoteles.
Aristoteles menambahkan, lembaga adat tidak boleh mencari kepentingan sesaat sebab akan mencederai hak-hak adat OAP.
” Saya berharap saudara Paul Finsen Mayor bisa memahami hal itu,” ucapnya.
Lebih lanjut Aristoteles mengatakan, di wilayah Sorong Raya ini ada 7 suku. Jadi, tolong hargai kami.
” Kami tetap akan bediri untuk tiga pasangan calon. Entah, siapa nantinya yang jadi, itulah presiden kita,” tandasnya.
Aristoteles mengaku bahwa kami tidak berbicara mendukung siapa, tetapi bagaimana mendukung program kerja Pemerintah Pusat dan Pemprov PBD sekaligus menjaga kondusifitas menjelang pilpres 2024.
” Jika kondisi aman, tentunya pemilu dan pilpres dapat berjalan aman, jujur dan adil. Kami pun akan mengedukasi masyarakat untuk memilih,” kata jubir DMA Doberay itu.
Aristoteles mengingatkan, jangan sampai hal ini memunculkan protes dari masyarakat.
” Kita sebagai orang asli Papua seharusnya diberdayakan bukan menjadi obyek politik,” tuturnya.