sumber foto Bola.com
Featured

BUKAN NANTI, TAPI SEKARANG

Bagikan ini:

“Bukan Nanti,Tapi Sekang” semestinya prinsip inilah yang harus di terapkan oleh mahasiswa yang sedang bertempur dengan tugas-tugas kuliah. The Power of Kepepet yang sering dirasakan mahasiswa ketika jam tayang tugas-tugas akan berakhir, entah satu hari sebelumnya, satu malam sebelumnya, bahkan satu jam sebelumnya.

Dengan adanya kekuatan tersebut membuat mahasiswa sangat ketergantungan dengan mindset bahwa mereka akan baik-baik saja keesokan harinya dan lebih suka menunda-nunda pekerjaan. Mindset yang sering tertanam di kalangan mahasiswa, yakni “kalau bisa besok, kenapa harus sekarang?”. Pemikiran yang entah dari mana asalnya memunculkan kepercayaan diri mahasiswa bahwa mereka akan menemukan keajaiban di keesokan harinya. Terdengar bahwa mahasiswa sangat suka berhalusinasi. Mereka tidak tahu akan berhadapan dengan apa mereka nanti ke depannya.

Awalnya akan baik-baik saja, namun ketika tepat berada di medan perang antara otak dengan tugas, maka buyarlah semua halusinasi itu. Semua sel-sel yang bekerja pada otak bagian selebrum akan berlari ke sana ke mari, meminta pertolongan pada rongga-rongga udara untuk memberikan sedikit udara bebas, menjerit, hingga mengalami stress.Selebrum merupakan bagian otak yang berfungsi mengatur gerakan tubuh, kemampuan bahasa, berpikir, dan menyimpan memori. Bahkan kegaduhan ini juga akan menyerang otak hipokampus, bagian pusat kendali emosianal. Dari sinilah sering munculnya pikiran yang berlebihan atau overthinking.

Kebiasaan mahasiswa yang seringkali menunda-nunda tugas disebabkan beberapa faktor, di antaranya media sosial yang hampir melekat setiap hari, moody, terlalu aktif dalam kegiatan kampus seperti organisasi kampus dan lain sebagainya, terlalu santai dan menganggap remeh, mager, dan faktor kemalasan lainnya. Dampak buruk ketika mahasiswa tidak mampu menyelesaikan tugasnya di akhir, yakni memperoleh kepanikan, tidak bisa berpikir, dan kehilangan jaringan. Oleh karena itu, alangkah baiknya segala sesuatu dikerjakan secara terstruktur jauh hari sebelum dosen menyatakan perang dalam hal ini memberikan deadline pengumpulan tugas. Jika kamu ahli dalam menunda-nuda, kenapa kamu tidak menunda sikap penunda itu ? Waktu terbaik untuk memulai adalah kemarin dan yang terbaik kedua adalah sekarang. Jadi bukan nanti, tapi sekarang.

Penulis: Nurul Khairunnisa Rustam (Mahasiswa) 

NIM : 520220032


Bagikan ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.