SORONG,sorongraya.co- Ratusan supir Angkutan Kota (Angkot) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, kembali menggelar aksi mogok untuk ketigaklainya di depan kantor Gubernur PBD, Senin, 16 Oktober 2023.
Aksi ini dilakukan supir Angkot untuk menagih janji pemerintah Provinsi Papua Barat Daya terkait pembekuan operasi driver online di Sorong.
Ketua Komunitas Angkutan Darat, La Sadika mengatakan aksi mogok ini dilakukan karena pemerintah belum juga mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembekuan driver online. Padahal, kesepakatan untuk membekukan driver online telah dilakukan pada 24 September 2023 lalu.
“Janji pemerintah 14 hari, tapi sudah lewat. Kami tidak punya alasan lagi,” kata La Sadika.
Ia menambahkan, aksi mogok ini juga melibatkan sejumlah organisasi lain, termasuk DPC Organda di Kota Sorong. Massa aksi sempat melakukan orasi di terminal Remu, sebelum bergerak menuju kantor Gubernur Papua Barat Daya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa membekukan driver online karena itu merupakan aturan nasional. Namun, pemerintah akan berupaya untuk menciptakan persaingan yang sehat antara angkutan online dan angkot.
” Kita akan atur tarifnya agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah,” ucapnya.
Musa’ad pun meminta kepada supir angkot dan driver online untuk saling menghormati dan bekerja sama.
” Mari kita semua berjalan bergandengan tangan,” tutupnya.