MetroPendidikan & KesehatanTanah Papua

Wali Kota Sorong: Tidak Usah Bikin Makan Gratis Di Papua, Tapi Kirim Dokter Spesialis

×

Wali Kota Sorong: Tidak Usah Bikin Makan Gratis Di Papua, Tapi Kirim Dokter Spesialis

Sebarkan artikel ini
Penyerahan Alat Kedokteran Laparoscopy Dengan Kamera Dan Monitor

SORONG, sorongraya.co-Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, menegaskan bahwa program makan gratis bukanlah prioritas utama bagi masyarakat Papua saat ini. Menurutnya, yang lebih mendesak adalah pemenuhan tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis, di berbagai rumah sakit di Papua Barat Daya.

“Tidak usah bikin makan gratis di Papua, tapi kirim dokter spesialis. Tambah dokter-dokter kita, dan kalau bisa tambahkan anggaran APBN untuk membayar tenaga dokter. Karena mereka bekerja 1×24 jam untuk menyelamatkan nyawa manusia,”tegas Wali Kota Septinus saat memberikan sambutan pada acara penyerahan alat kedokteran laparoscopy dengan kamera dan monitor dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Sorong kepada RSUD Sele Be Solu, Jumat (31/10/2025).

Septinus menjelaskan, penyerahan alat medis tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan publik di bidang kesehatan. Namun, ia menekankan bahwa peningkatan kualitas alat harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas serta kesejahteraan sumber daya manusia, terutama para tenaga medis.

“Dokter dan perawat kita luar biasa, tapi mereka juga butuh penghargaan yang layak. Jadi, kita harus berupaya mencari dana untuk membayar tenaga-tenaga medis kita dengan baik,”ujarnya.

Wali Kota juga menyinggung soal efisiensi anggaran nasional sebesar Rp300 triliun yang berdampak pada pengurangan sekitar 30 persen dari APBD daerah di seluruh Indonesia, termasuk Kota Sorong. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama pemerintahannya.

“Kita tetap prioritaskan pendidikan dan kesehatan untuk Papua. Sekolah gratis sudah kita jalankan walaupun dengan tantangan besar. Dan untuk kesehatan, kita dorong agar ada perhatian khusus dari pusat, termasuk pengiriman dokter spesialis,”tuturnya.

Untuk mendukung pembiayaan layanan publik, Pemkot Sorong kini mulai menerapkan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis digital, dengan target peningkatan PAD dari Rp139 miliar menjadi Rp300 miliar per tahun.

“Semua sistem kita ubah menjadi digital, termasuk parkir. Supaya tidak ada kebocoran dan kita bisa meningkatkan PAD untuk membiayai kebutuhan penting seperti pendidikan dan kesehatan,”kata Septinus.

Ia juga menyebut bahwa RSUD Sele Be Solu saat ini melayani pasien dari lima kabupaten, yakni Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, dan Maybrat. Dengan cakupan pelayanan yang luas itu, menurutnya, kebutuhan tenaga medis yang kompeten menjadi semakin mendesak.

“Alat ini canggih, tapi tanpa dokter yang terlatih, alat itu tidak bisa optimal. Kita harus bantu dokter-dokter ini agar terus meningkatkan ilmunya dan kita dukung kesejahteraan mereka,”tutupnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.