Scroll untuk baca artikel
MetroTanah Papua

Gubernur PBD: Remisi Bukan Hadiah, tapi Apresiasi atas Kesungguhan Warga Binaan

×

Gubernur PBD: Remisi Bukan Hadiah, tapi Apresiasi atas Kesungguhan Warga Binaan

Sebarkan artikel ini

SORONG, sorongraya.co – Dalam momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal Pol. (Purn) Drs. Agus Andrianto.

Dalam sambutan itu ditegaskan bahwa pemberian remisi kepada narapidana dan anak binaan bukanlah hadiah, melainkan bentuk apresiasi pemerintah atas kesungguhan mereka mengikuti program pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

Agus menyebut, peringatan HUT ke-80 tahun ini dirangkaikan dengan penyerahan remisi umum bagi narapidana serta pengurangan masa pidana bagi anak binaan. Selain itu, diberikan pula remisi istimewa dalam rangka peringatan Asta Dasawarsa Proklamasi Kemerdekaan RI, yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.

“Pemberian remisi bukan semata-mata hadiah, tetapi wujud apresiasi pemerintah kepada narapidana dan anak binaan yang disiplin, berprestasi, serta mengikuti program pembinaan dengan baik dan terukur,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa semangat persatuan yang diusung para pendiri bangsa 80 tahun lalu harus terus dijaga. Meskipun tantangan bangsa kini berbeda, tekad untuk bersatu, menjaga kedaulatan, memperjuangkan kesejahteraan, dan mendorong kemajuan tetap menjadi landasan bersama.

Agus juga menegaskan bahwa program pembinaan di lapas mencakup pendidikan, pelatihan keterampilan, pembinaan keagamaan, hingga interaksi sosial. Semua itu bertujuan merehabilitasi narapidana dan anak binaan agar siap kembali ke masyarakat.

“Selamat kepada warga binaan yang menerima remisi. Jadikan ini motivasi untuk terus berperilaku baik dan mengikuti pembinaan dengan sungguh-sungguh. Bagi yang hari ini bebas, kembalilah ke tengah keluarga dan masyarakat sebagai pribadi yang taat hukum serta siap berkontribusi positif,” pesannya.

Selain itu, ia juga menyinggung program ketahanan pangan yang digalakkan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Lapas dan rutan di berbagai daerah telah memanfaatkan lahan untuk pertanian, perikanan, serta usaha kecil menengah berbasis warga binaan sebagai bagian dari dukungan terhadap kemandirian ekonomi nasional.

“Tidak ada toleransi bagi praktik penyimpangan di dalam lapas maupun rutan. Mari jadikan program pembinaan ini benar-benar bermanfaat bagi warga binaan dan masyarakat luas,” tegas Agus.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.