MetroTanah Papua

Buang Sampah Sembarangan, Dewan Adat Akan Buat Sasi

×

Buang Sampah Sembarangan, Dewan Adat Akan Buat Sasi

Sebarkan artikel ini

SORONG, sorongraya.co – Dewan Adat Wilayah Klasaman, Kota Sorong, menyoroti kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan yang masih terjadi di sejumlah titik di kota Sorong. Jika peringatan terus diabaikan, pihaknya siap mengambil langkah tegas dengan memberlakukan sasi adat sebagai bentuk penegakan aturan adat.

Ketua Dewan Adat Wilayah Klasaman, Bernard Mili, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi kota yang dinilai semakin kotor akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.

“Kami, Dewan Adat, sangat prihatin melihat sampah yang berserakan di berbagai tempat. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sorong, tua-muda, besar-kecil, agar membuang sampah di tempat yang telah disediakan oleh dinas terkait, seperti Dinas Kebersihan,” ujar Bernad saat konferensi pers, Rabu 9 Juli 2025.

Ia menegaskan, tempat pembuangan yang tersedia harus digunakan sebagaimana mestinya. Membuang sampah sembarangan bukan hanya melanggar aturan, tapi juga merusak kenyamanan dan keindahan kota.

“Kota ini milik kita bersama, bukan hanya satu orang atau satu suku. Jadi mari kita jaga bersama-sama agar tetap bersih, aman, dan sejuk,” tambahnya.

Jika imbauan pertama, kedua, dan ketiga tidak diindahkan, Dewan Adat akan mengambil tindakan tegas berupa penerapan sasi adat dari Kilometer 0 hingga Kilometer 18 Kota Sorong.

Senada dengan itu, Kepala Adat Moi Kota/Kabupaten Sorong, Yakobus Doo, juga menegaskan bahwa perilaku masyarakat saat ini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulu.

“Dulu, orang tua kami hidup bersih tanpa penampungan sampah. Air tetap mengalir jernih, jalan bersih, manusia sehat. Sekarang, justru makin banyak yang buang sampah sembarangan. Ini sangat merusak kota dan merugikan kita semua,” ucapnya.

Yakobus berharap seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang yang mendiami Kota Sorong bisa menghargai dan menaati peringatan Dewan Adat.

“Kami tidak hanya berbicara untuk suku Moi, tapi untuk semua masyarakat mendiami di Kota Sorong. Mari kita jaga kota ini bersama. Satu atau dua kali kami masih bisa maafkan, tapi jika sampai tiga kali diabaikan, kami akan berlakukan sasi adat” tutupnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.