SORONG,sorongraya.co- Kepala Kelurahan Klawalu, Distrik Sorong Timur, Yohanis Manyakori angkat bicara terkait keributan yang terjadi saat pembagian beras bantuan sosial di wilayahnya.
Kata Yohanis, pembagian beras tersebut mengikuti stok yang tersedia dan data yang diterima dari pusat.
Sementara jumlah warga yang terdaftar jauh lebih banyak dibandingkan warga penerima bantuan.
Atas dasar tersebut warga yang tidak mendapat bantuan itu langsung melakukan aksi protes.
“Pembagian beras ini kan setiap kelurahan dapat sesuai stok yang ada, tetapi warga tidak terima, padahal data yang di kasih 137 sesuai daftar dari pusat. Kita tidak bisa pungkiri itu,” kata Yohanis kepada awak media.
Ia menduga bahwa warga yang tidak terdaftar dalam daftar penerima beras sosial, kemungkinan sudah menerima bantuan lain seperti PKH atau BLT.
“Kemungkinan yang tidak ada dalam daftar mereka mendapatkan PKH atau BLT atau sebagainya,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak bisa mengubah data penerima bantuan karena pihaknya bekerja sesuai dengan tupoksi.
“Saya tidak bisa merubah itu karena saya bekerja sesuai tupoksi kerja saya, ” jelasnya.
Lebih lanjut, Yohanis menjelaskan bahwa jumlah warga yang menerima bantuan hanya 137 dari total 5.000an warga di Keluarahan Klawalu. “Satu KK dapat 3 Karung ukuran karung 10 kilo,” tambahnya.
Yohanis mengatakan bahwa dirinya ingin membagikan beras kepada semua warga yabg terdata, namun warga ngotot dan mengancam akan merobek karung beras jika dibagikan.
“Saya mau bagi tapi warga ngotot kalau beras saya keluarkan berarti mereka mau sobek karung beras,” ujarnya.
Yohanis telah memberikan penjelasan kepada warga bahwa data penerima bantuan berasal dari pusat dan membutuhkan waktu lama untuk mengubahnya.
Setelah kembali menemui warga dan menjelaskan, Yohanis memutuskan untuk menunda pembagian beras hari ini, sembari melihat situasi dan menginformasikan kembali kepada warga.
“Jadi hari ini saya tunda untuk pembagian sampai melihat situasi dan menginfokan kembali. Bagaimanapun itu warga saya,” tutupnya.
