FAKFAK,sorongraya.co- PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Pupuk Kalimantan Timur, memulai pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Peletakan batu pertama pembangunan kawasan industri pupuk ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (23/11/2023). Pembangunan ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam 40 tahun terakhir.
Presiden Jokowi menyambut baik rencana pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak. Menurutnya, proyek ini merupakan strategi besar negara dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia dan mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, dan semuanya berada di kawasan barat. Yang kawasan timur, belum ada sama sekali. Oleh sebab itu, saya mendengar rencana ini, langsung saya perintahkan untuk segera dieksekusi agar kawasan timur juga memiliki industri pupuk. Ini sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua akan semakin makmur dan sejahtera,” ujar Presiden.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan, kawasan industri pupuk di Fakfak akan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia 825.000 ton per tahun.
“Keberadaannya akan menyuplai kebutuhan pupuk di Indonesia, khususnya untuk sektor pertanian,” kata Rahmad.
Rahmad menambahkan, pembangunan kawasan industri pupuk ini juga akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia Timur, pemerintah, dan negara. Selain mendukung iklim investasi, proyek ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 10.000 orang selama masa konstruksi dan 400 orang saat beroperasi.
Adapun potensi kontribusi pertumbuhan ekonomi domestik melalui penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di proyek mencapai sekitar Rp10 triliun. Sementara kontribusi bagi pendapatan daerah diperkirakan mencapai Rp15 miliar per tahun.
“Keberadaan kawasan industri pupuk ini akan memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur. Kawasan industri pupuk ini nantinya juga dapat memberikan kontribusi positif dengan mendorong tumbuhnya bisnis pendukung kawasan sekitar sebesar Rp650 miliar per tahun,” ungkap Rahmad.
Pabrik pupuk urea di Fakfak ditargetkan akan mulai berproduksi pada awal tahun 2028. Proyek ini dijalankan oleh Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan salah satu anggota holding dari Pupuk Indonesia.
Pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Indonesia Timur.