SORONG,sorongraya.co- Masih dalam suasana Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Khusus (Otsus) ke 22 tahun 2023, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar sejumlah kegiatan, salah satunya Bazar Kuliner Nusantara.
Bazar Kuliner Nusantara yang berlangsung di halaman kantor Wali Kota Sorong tersebut menghadirkan sekitar 30 UMKM, termasuk UMKM binaan Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Provinsi Papua Barat Daya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum Fopera Provinsi Papua Barat Daya, Yanto Amus Ijie mengunjungi stand UMKM binaan Fopera.
Yanto mengatakan, ada sekitar 15 UMKM yang menjadi binaan Fopera. Mereka antara lain pedagang kue, nasi kuning, pinang dan beberapa pedagang lainnya.
Lebih lanjut Yanto mengatakan, tujuan dari pembinaan UMKM ini dalam rangka mendukung kebijakan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem, juga menekan inflasi daerah.
” Hadirnya UMKM ini secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi ibu-ibu untuk mengolah sumber daya lokal sehingga kehidupan mereka kedepan bisa berubah,” kata Yanto saat ditemui di salah satu stand UMKM, Minggu, 26 Nopember 2023.
Alumnus USTJ Jayapura ini menilai bahwa pameran yang menghadirkan kuliner seperi ini sangat bagus. Makanya, kami mengapresiasi yang dilakukan oleh penjabat gubernur Papua Barat Daya.
” UMKM yang ada ini mencoba memasarkan produ mereka. Kita harus dukung produk yang dihasilkan UMKM,” ujar Yanto.
Ia berharap, even seperti ini jangan hanya satu kali dalam setahun. Kalau bisa 6 atau 4 bulan sekali. Maksudnya, agar UMKM bertumbuh, perputaran uang bertambah dan secara otomatis pendapatan masyarakat meningkat.
Sebelumnya Sekretaris Fopera Papua Barat Daya, Ortisan Kambu mengatakan, Fopera mendorong UMKM untuk berpartisipasi membangun ekonomi kerakyatan.
” Kami mendorong agar kuliner mereka ini bisa bertumbuh dan berkembang,” ucapnya.
Otis menambahkan, Kota Sorong inikan kota jasa. Makanya, berbagai upaya kami lakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi kecil maupun menengah.
Meski baru di bentuk 4 bulan, UMKM binaan Fopera sudah berjumlah 15. Tidak menutup kemungkinan, kedepan jumlahnya bertambah.
” Saat ini upaya yang Fopera lakukan yakni bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK), dengan harapan perekonomian teman-teman UMKM bisa tumbuh lebih bagus lagi,” ungkapnya.
Otis memastikan bahwa even kuliner seperti ini akan terus digelar.
Beberapa waktu lalu Fopera mengirimkan sejumlah anak-anak asli Papua memgikuti diklat alat berat. Dalam waktu dekat ibu-ibu akan kami ikutkan kursus jahit dan sebagainya di BLK.
” Kota Sorong merupakan pintu bagi daerah lainnya di tanah Papua. Makanya, kita akan terus mendorong supaya ekonomi tetap tumbuh dan berkembang lebih bagus lagi,” kata Otis.
Pada kesempatan yang sama, salah satu perwakilan UMKM binaan Fopera Mei Hetaria menyampaikan apresiasinya kepada ketua umum Fopera Papua Barat Daya.
” Kami di undang kesini untuk menghadirkan masakan nusantara,” ucap Mey Hetaria.
Lina menyebut ada sembilan menu masakan nuaantaran yang dihadirkan. Mulai dari papeda kuah kuning, keladi tumbuh, ikan bakar, bubur manado dan satur sirsir.
” Sembilan menu yang kami suguhkan bagi pengunjung, merupakan makanan khas Papua,” tambahnya.