KAIMANA,sorongraya.co – Sebanyak 37 orang perwakilan tiga suku asli Kaimana siap tampil dalam festival seni dan budaya di Manokwari pada, 8 hingga 12 Oktober 2019 di Kota Manokwari Provinsi Papua Barat.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana melalui seksi hiburan umumdan atraksi, sejak beberapa bulan telah mempersiapkan tim kontingen Festival Seni Dan Budaya yang diambil dari tiga sanggar perwakilan tiga suku asli kaimana. Yaitu Sanggar suku Mairasi, Irarutu dan Oburau.
“Kami beberapa bulan lalu sudah rekrut tim, jadi untuk persiapan tim kontingen festival seni dan budaya asal Kabupaten Kaimana sudah mencapai 95 persen dan sudah siap. Sedangkan peserta yang kami rekrut sebayak 37 Orang itu perwakilan dari tiga sanggar perwakilan dari suku asli Kaimana yaitu sanggar suku Mairasi, Irarutu Dan sanggar Oburau,” kataKepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, Kaimana melalui Kepala seksi Hiburan Umum dan Atraksi Pieter Tafre,S.Sos yang juga selaku ketua tim, di ruang kerjanya,” Kamis (03/10).
Dikatakan, dijadwalkan, timnya akan berangkat ke Manokwari pada, 7 Oktober menggunakan pesawat udara.
Pit, sapaan akrab pria asal suku Irarutu ini yang sejak di bangku SMP telah mengajar tari di Kabupaten Fakfak maupun Kaimana ini mengatakan, bahwa pihak Dinas Kebudaya dan pariwisata merekrut 37 orang dari tiga sangar suku asli kaimana sebanyak 8 sampai 12 orang setiap sanggar.
“Kami merekrut itu dari sanggar-sanggar seni dan budaya lokal kususnya dari tiga suku asli kaimana, yaitu dari sangar suku Mairasi sebanyak 12 orang yang di ketuai oleh bapak Naguasai, mereka ini masuk sebagai tim tradisi. Sedangkan dari suku irarutu sebanyak 12 orang mereka sebagai tim kreasi baru, kemudian dari sanggar suku Oburau sebanyak 8 orang mereka sebagai tim folsong atau lagu-lagu daerah dan sementara dari dinas sendiri untuk ikut mendampingi kontingen ini kami berjumlah 5 orang,” ucap dia.
Meski jumlah peserta yang diminta oleh panitia itu dibsetiap kabupaten/kota, hanya 20 sampai 25 orang, namun kontingen Kaimana lebih banyak dari kabupaten lain.
“Pemerintah telah menganggarkan dana untuk kegiatan ini begitu besar maka saya harus membawa mereka orang asli Kaimana yang punya talenta di bidang seni dan kebudayaan ini ke sana sehingga mereka bisa melihat secara langsung, tentang kolaborasi seni budaya dengan zaman sekarang,” jelasnya.
Ia pun, berharap, kedepan pemerintah Kaimana dapat melihat lebih dekat sanggar-sanggar seni dan budaya lokal karena menurutnya sampai saat ini seni dan budaya lokal di Kaimana sudah tidak berjalan dengan baik.
“Jadi saya mengharapkan supaya kedepan pemerintah Kaimana harus memacu seni dan budaya lokal, apalagi didukung dengan Kaimana punya pariwisata teluk Triton dan beberapa tempat-tempat wisata baik itu di pesisir pantai maupun pedalaman seperti pasir putih di kampung kensi dan pigo serta lain-lain,” sebut dia.
“Tempat-tempat ini akan sangat luarbiasa, sehingga kedepan jika pemerintah memfokuskan di sisi seni dan budaya dan di jalankan sesuai dengan alunan jalurnya dengan baik serta didukung dari sisi pariwisata, maka saya rasa kedepan Kabupaten Kaimana akan lebih terkenal baik di dalam negeri maupun di pelosok dunia,” tutupnya. [ron/krs]