Scroll untuk baca artikel
LifestyleTanah Papua

PPM Serahkan Hasil DAS Malanu Sorong Utara Dengan Tingkat Kebeehasilan 94 %

×

PPM Serahkan Hasil DAS Malanu Sorong Utara Dengan Tingkat Kebeehasilan 94 %

Sebarkan artikel ini

JAKARTA,sorongrayaco- Salah satu unit usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Permata Putera Mandiri (PPM) telah selesai melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) pada 13 Februari 2023 lalu.

Kegiatan rehabilitasi DAS di area seluas kurang lebih 3 hektare yang terdapat dalam kawasan hutan lindung DAS Malanu, Distrik Sorong Utara, Kota Sorong berdasarkan surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.4704/Menlhk-PDASHL/KTA/DAS.1/8/2020 tertanggal 7 Agustus 2020.

Monitoring evaluasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Malanu, Distrik Sorong Utara, Kota Sorong.

Kegiatan rehabilitasi DAS tersebut merupakan kewajiban dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Dengan keberhasilan tersebut, PPM yang diwakili oleh Mohammad Fitriyansyah selaku Direktur Utama menyerahkan rehabilitasi DAS kepada Direktur Jendral Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK Kementrian KLHK, Ir. Dyah Murtiningsih pada 15 Juni 2023. Penyerahan dokumen dilakukan di ruang rapat Ditjen PDASRH, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Mohammad Fitriyansyah menyatakan bahwa prioritas dan komitmen perusahaan adalah perlindungan hutan, salah satunya dengan kegiatan rehabilitasi, penanaman tanaman di area HCS, penanaman kembali daerah sempadan sungai serta merawat pepohonan hutan di dalam area operasional perusahaan.

” Pengelolaan hutan yang lestari dan pemanfaatannya atas sumber daya adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim dan berkontribusi pada kemakmuran serta kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang,” kata Mohammad Fitriyansyah.

Fitrianayah menambahkan, area rehabilitasi seluas ± 13 Ha tersebut telah ditanami 19.380 jenis pohon Mahoni, Merbau, Linggua, Cempedak, Pinang, Rambutan, Durian dan Jambu Mete dengan persentase tumbuh tanaman hidup rata-rata sebesar 94,76%.

” Tanaman tersebut dipilih karena diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar sehingga kelestarian tanaman tersebut akan tetap terjaga,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Fitriansyah, penanaman bibit tanaman khusus diharapkan mampu mengurangi risiko bencana longsor dan menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar.

Dalam kegiatan pemeliharaan tahun kedua pada tahun 2022, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Remu Ransiki, Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kota Sorong telah melaksanakan groundcheck, pemantauan dan evaluasi, sekaligus memberikan bimbingan teknis kepada pekerja pemeliharaan kawasan.

Tanaman Slimpur, Dillenia Excelsa.

Adapun, kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan regulasi dari Kementerian LHK melalui Kepmen LHK tanggal 31 Januari 2019, yang telah menerbitkan IPPKH untuk jalan angkutan perkebunan kelapa sawit seluas ±11,48 Ha di kabupaten Sorong Selatan.

Sesuai aturan tersebut, perusahaan pemegang IPPKH harus melakukan rehabilitasi DAS. Pemilihan lokasi rehabilitasi DAS juga merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.10612/Menlhk-PDASHL/KTA/DAS.1/12/2019 tentang Penetapan Lokasi Penanaman Dalam Rangka Rehabilitasi DAS atas nama PT Permata Putera Mandiri.

Sebagai informasi, Grup ANJ lainnya yang berada di Sorong Selatan, PT Putera Manunggal Perkasa (PMP), secara rutin melakukan program tahunan untuk pengayaan hutan dengan menanam berbagai jenis pohon, seperti Jambu (Syzygium sp), Merbau (Intsia bijuga), Mahang (Maccaranga sp), Nageia Wallichiana, Cempedak (Artocarpus integer), Resak (Vatica rassak) dan beberapa jenis pohon lainnya di area High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS).

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.