WAISAI, sorongraya.co – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua Barat Daya menggelar kompetisi Piala Soeratin U-17. Sebanyak enam tim dari dua kabupaten dan satu kota di Provinsi Papua Barat Daya berlaga di ajang ini. Pembukaan kompetisi Piala Soeratin U-17 Zona Papua Barat Daya digelar di Stadion Klanafat Waisai, Raja Ampat, Minggu 17 November 2024.
Ketua Panitia Turnamen Piala Soeratin U-17 Zona Papua Barat Daya, Philipus Simbiak, mengatakan kompetisi ini akan berlangsung selama satu pekan.
“Sebanyak enam tim dari dua kabupaten dan satu kota mengikuti kompetisi ini. Tim yang berlaga di Turnamen Soeratin U-17 ini antara lain Kabupaten Raja Ampat dengan 3 tim, Kabupaten Sorong satu tim, dan Kota Sorong dua tim,” ujarnya.
“Kami berharap Piala Soeratin ini memunculkan bibit-bibit sepak bola asal Papua Barat Daya yang nantinya bisa menjadi pemain nasional,” harap Simbiak.
Sementara itu, Direktur Teknik Asprov PSSI Papua Barat Daya, Aron Fonataba, mengatakan Turnamen Soeratin U-17 Zona Papua Barat Daya yang dilaksanakan di Kabupaten Raja Ampat ini akan berlangsung mulai tanggal 17 hingga 24 November 2024.
“Karena hanya ada 6 tim, maka kami menggunakan sistem *scudetto*. Peraturan PSSI mengharuskan minimal 12 pertandingan, sehingga semua tim akan saling bertemu. Nantinya akan dihitung peringkat dengan poin tertinggi untuk menentukan tim yang lolos ke tahap semi final,” jelas Aron.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi untuk pengembangan sepak bola usia muda di Provinsi Papua Barat Daya, khususnya Kabupaten Raja Ampat.
“Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman dari Raja Ampat, khususnya Bapak Rachmat Syam, yang sangat membantu. Turnamen Piala Soeratin U-17 diselenggarakan di sini karena permintaan manajer Raja Ampat United,” ungkap Aron.
Aron Fonataba berharap Piala Soeratin U-17 ini menjadi titik awal kebangkitan sepak bola usia muda di Papua Barat Daya, khususnya di Kabupaten Raja Ampat.
“Semoga dengan hadirnya turnamen Soeratin U-17 ini, kita dapat mengembalikan kejayaan sepak bola Raja Ampat,” tutup Aron.