SORONG,sorongraya.co- Sejumlah atlet dari 12 cabang olahraga yang tengah berlatih keras untuk mengharumkan nama Provinsi Papua Barat Daya terlantar akibat kekurangan anggaran dan minim fasilitas.
Wakil Pembina Prestasi KONI Provinsi Papua Barat Daya sekaligus pelatih sambo dan judo, Jonadab Wattimena Suruan mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas kondisi ini.
Jonadab menyebut terjadi ketidakseimbangan antara beban latihan yang dilakukan atlet dari 12 cabor dengan anggaran yang minim dari pemerintah daerah.
” Atlet kita sudah berlatih sangat keras dengan target juara, tetapi mereka kekurangan nutrisi dan gizi yang memadai,” ungkapnya di kafe Sorong, Jumat, 02 Agustus 2024.
Jonadab juga menyoroti masalah honor dan uang saku yang belum terbayarkan. Hal ini tentu mengganggu psikologi atlet.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya beberapa atlet yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan.
” Ini adalah bukti nyata bahwa beban latihan yang tinggi tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup,” tegas Jonadab.
Tak hanya itu, Jonadab lebih lanjut mempertanyakan kinerja KONI Papua Barat Daya. Ia menilai ada indikasi miss management dalam pengelolaan anggaran.
Makanya, pelatih judo ini meminta aparat penegak hukum untuk turun tangan.
” Saya berharap Kejaksaan dan Polda Papua Barat dapat melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan anggaran ini,” ujarnya.
Jonadab meminta Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad segera mengambil tindakan terhadap Bendahara Umum KONI PBD yang juga Kepala BPKAD Provinsi PBD.
” Pesan dari Harjito yang di kirimkan kepada saya beberapa waktu lalu mengatakan tidak gampang mengelola dana daerah. Jika ada kendala sampaikan ke kami. Kami juga hancur-hancuran dilapangan pakai dana sendiri dan juga kalau tidak mampu ganti saja namun sebelum itu di lidik dulu,” tutupnya.