BINTUNI, sorongraya.co – Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Teluk Bintuni, Sirajudin Bauw mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan di tingkat distrik untuk menetapkan siapa saja yang akan diberangkatkan mengikuti ibadah Umroh dan Wisata Rohani.
Hal tersebut dilakukan menyusul pernyataan Bupati Kabupaten Bintuni, Ir Petrus Kasihiuw saat Kampanye Politiknya, dalam kampanye tersebut Petrus Kasihiuw dan Matret Kokop akan memberangkatkan orang asli papua untuk melakukan ibadah di Mekah dan Yerusalem.
“Sesuai janji politik, Ir. Petrus Kasihiuw, MT dan Matret Kokop,SH yang kala itu menginginkan agar dimasa kepemimpinannya kelak dapat terwujudnya program ibadah gratis bagi orang asli papua yang didanai oleh pemda,” tutur Sirajudin kepada sorongraya.co, Senin 26 Februari 2018.
Untuk hal tersebut Sirajudin mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat soal kuota jemaah yang rencananya akan diberangkatkan, dimana jumlah kuota jemaah yang diberikan untuk kabupaten Teluk Bintuni sebesar 30 orang yang terbagi untuk Haji, Umroh dan Wisata Rohani.
“Total jemaah yang diberangkatkan 30 untuk Haji, Umroh dan Wisata Rohani, jadi masing-masing 10 jemaah dan murni didanai oleh Pemda,” tuturnya. [mon]