Scroll untuk baca artikel
NasionalTanah Papua

Lagi..!! Pesawat Tergelincir di Bandara Rendani, Wartawan Dilarang Liput

×

Lagi..!! Pesawat Tergelincir di Bandara Rendani, Wartawan Dilarang Liput

Sebarkan artikel ini
Ban sebelah Kanan pesawat Batik Air terperosok keluar runway rendani manokwari, Selasa (13/3/2018)
Ban sebelah Kanan pesawat Batik Air terperosok keluar runway rendani manokwari, Selasa (13/3/2018)

MANOKWARI,sorongraya.co–Lagi-lagi, sejumlah wartawan baik cetak maupun elektronik mendapat perlakuan tak mengenakkan oleh sejumlah petugas BandaraUdara Rendani Manokwari.

Kondisi ini terjadi saat sejumlah wartawan ingin mengambil gambar dan menghimpun langsung kronologi insiden tergelincirnya roda pesawat Batik Air jenis Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID 6155 di landasan pacu Bandara Rendani, Selasa (13/3/2018) siang.

Sejumlah wartawan yang sebelumnya berusaha meminta ijin untuk dapat mengambil gambar di lokasi kejadian, tak hanya diusir bahkan diajak adu fisik oleh petugas Bandara dengan mendorong salah satu wartawan.

Namun insiden tersebut tak berlarut hingga akhirnya sejumlah wartawan mencoba menemui Kepala Badara, Wahyu Anwar di ruang kerjanya untuk meminta ijin.

Petugas bersikeras menghalangi sejumlah wartawan, dan mengatakan hanya menjalankan tugas sesuai instruksi Kepala Bandara, Wahyu Anwar.

Sesampai di kantor pelayanan Badara Rendani, Kepala Badara tak berada di tempat dan diinfokan tengah berada di lokasi insiden pesawat tersebut.

Wartawan pun berusaha meminta kepada petugas atau pun staf di kantor pelayanan Bandara untuk menghubungi Kepala Badara dan meminta agar mengijinkan wartawan meliput secara langsung di lokasi insiden pesawat tersebut.

Kepala Badara, yang coba dihubungi sejumlah wartawan melalui sambungan selulernya tak berhasil lantaran nomor yang diketahui milik Wahyu Anwar dalam keadaan tidak aktif.

Lagi-lagi, sejumlah wartawan memilih mundur dan mencoba melewati jalur sungai di ujung landasan pacu demi melakukan liputan. Dan akhirnya sejumlah wartawan ada yang berhasil sampai di lokasi insiden tergelincirnya pesawat tersebut.

Namun, miris, lagi-lagi sejumlah wartawan diadang oleh petugas Bandara dan sempat kembali mendorong salah satu wartawan sembari mengeluarkan kalimat yang tak pantas didengar.

Kris Tanjung salah satu wartawan sekaligus pemimpin redaksi (Pempred) media online Papuabaratoke.com, mencoba menjelaskan maksud dan tujuan sejumlah wartawan bersikeras melakukan peliputan.

“Kami sangat sadar, bahwa ini objek vital. Tapi kami juga memilki kewajiban untuk melakukan liputan, karena ini peristiwa yang mesti pubklik tau. Dan kami jamin kejadiran kami bukan mbuat onar tapi semata-mata menjalankan tugas profesi tanpa mengabaikan etika,” tutur Kris.

Bahkan ada salah satu teknisi pesawat melontarkan kalimat pelecehan kepada sejumlah wartawan dengan mengatakan kehadiran wartawan hanya membuat berita yang tak benar.

“Kalian itu wartawan abal-abal , wartawan masuk bagaikan pencuri yang masuk sembarang. Mana Id Car mu,” teriaknya.

Bahkan Kepala Badara Rendani, Wahyu Anwar yang berada di lokasi, hanya diam dan terkesan menghindar serta hanya menyimak sikap petugasnya tersebut.

Kris Tanjung pun menyesalkan perlakuan dan sikap sejumlah petugas Bandara. Dan kata dia, kondisi demikian semestinya tak terjadi.

“Meski menyadari ini adalah dinamika di lapangan. Namun Secara Profesi ini sudah masuk pada tahap pelecehan dan menghalang-halangi kerja wartawan yang dijamin dalam UU Pers. Tentu kondisi ini kedepan kita harapkan tak terus terulang,” cetus Ketua Advokasi PWI Papua Barat ini.

Namun kenyataannya, kondisi upaya menghalang-halangi kerja wartawan, juga pernah terjadi pada insiden tergelincirnya Sriwijaya Air, meski akhirnya diijinkan masuk.

Meski demikian, pada akhirnya susana dapat direda oleh sejumlah petugas kepolisian yang berada di lokasi.(ken)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.