Kota Sorong,sorongraya.co- Perjuangan menyuarakan hak politik Orang Asli Papua seperti yang dilakykan Koalisi Orang Asli Papua (OAP) dan Non OAP malah dibalas dengan tindakan intimidasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu secara halus.
Hal itu diungkapkan Ketua Koalisk OAP danNon OAP, Fery Onim di Sorong beberapa waktu lalu.
Fery Onim mengaku, sejak gerakan mendukung putusan Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) terkait tidak diloloskannya satu pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur PBD dikarenakan bukan Oranh Asli Papua (OAP), intimidasi kerap dilakukan oleh sejumlah orang tak dikenal.
” Kami sering didatangi sejumlah orang tak dikenal, datang ke rumah untuk bertamu dengan tujuan yang tidak jelas. Hal ini tentu saja menimbulkan rasa tidak nyaman,” ujarnya.
Fery menegaskan, yang kami perjuangkan hak politik orang asli Papua untuk menjadi pemimpin di negerinya sendiri.
Sebelumnya, koalisi OAP dan Non OAP meakukam aksi damai di sejumlah tempat di Kota Sorong dengan tujuan menolak bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang bukan OAP dan mendukung keputusan MRPBD.
Aksi damai yang dilakukan di depan kantor Disdukcapil Kota Sorong, koalisi OAP dan Non OAP mendesak KPU Papua Barat Daya agar tegak lurus sesuai amanat UU Nomor 2 Tahun 2021.