Scroll untuk baca artikel
MetroTanah Papua

Investor China Siap Bangun Smelter Nikel dan Baja Senilai 75 Triliun

×

Investor China Siap Bangun Smelter Nikel dan Baja Senilai 75 Triliun

Sebarkan artikel ini

SORONG,sorongraya.co– Investor asal Cina, PT Sheng Wei New Energy Technology siap membangun smelter nikel dan baja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong.

Direncanakan groundbreaking pembangunan smelter nikel dan baja dimulai awal Juni 2024.

Investasi senilai Rp 75 triliun ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah serta membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan masyarakat khususnya Orang Asli Papua (OAP).

Groundbreaking mega proyek tersebut menjadi topik pembahasan di dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas antara Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Sorong dan PT Sheng Wei New Energy Tecnology selaku investor. Rakor terbatas digelar di Rilych Panorama Hotel, Sabtu 16 Maret 2024.

Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekonomi Lembangunan dan keuangan, George Yarangga mengatakan, pemerintah provinsi PBD mendukung penuh investasi pembangunan smelter di kawasan KEK Sorong.

” Pak Penjabat Gubernur Papua Barat Daya sudah berkomitmen dan intervensi pemprov ini untuk bisa bersinergi dengan pemkab Sorong. Kita berharap, KEK Sorong pada tahun ini bisa berjalan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama Direktur Utama PT Sino Consultant Investment Indonesia, Adriana Imelda Daat mengatakan, dua pabrik yang akan dibangun di KEK Sorong membutuhkan tenaga kerja sebanyak 3.000 orang yang akan diterima secara bertahap.

Adrianan berharap, tenaga kerja yang dilibatkan paling banyak adalah putra daerah atau Orang Asli Papua (OAP).

Sementara Investor asal Cina yang juga Direktur PT Sheng Wei New Energy Technology Mr Ru Guo Sheng mengaku, sangat bahagia atas sambutan hangat pemerintah Indonesia bagi pihaknya yang akan berivestasi di KEK Sorong.

” Dengan mengusung program green economic Mr Ru Go Seng berharap, seluruh proses investasi bersama pemerintah Indonesia dalam hal ini pemprov Papua Barat Daya dan pemkab Sorong dapat berjalan sesuai rencana,” ujarnya.

Sebagai pihak investor lanjut Mr Ru Guo Sheng menyebut telah menyiapkan seluruh persyaratan untuk berinvestasi di tanah Papua, khususnya di Kabuapten Sorong.

Selain membahas persiapan menjelang groundbreaking, kesiapan pemerintah daerah terkait penyediaan bahan baku serta infrastruktur di KEK Sorong juga turut dibahas.

Di sisi lain, lahan yang dibutuhkan untuk smelter nikel dan baja seluas 1000 hektare, namun ketersedian lahan yang sudah siap di kawasan KEK Sorong serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya seluas 500 hektare.

Sehari sebelum rakir terbatas digelar, Jumat, 25 Maret 2024 pihak investor meninjau KEK Sorong untuk melihat dari dekat kesiapan infrastruktur yang akan digunakan sebagai fasilitas pendukung pembangunan smelter nikel dan baja.

Sejumlah titik yang dikunjungi antara lain kawasan pelabuhan KEK Sorong, kawasan PLTG Kabupaten Sorong dan Pelabuhan Laut milik PT Petro Sea Sorong yang rencananya akan digunakan sebagai fasilitas pendukung sementara dalam pembangunan smelter nikel dan baja.

Selain itu, dibahas pula terkait kesiapan pemerintah menyediakan bahan baku serta infrastruktur di KEK Sorong.

Di mana areal yang dibutuhkan oleh pihak investor dalam pembangunan pabrik smeleter nikel di kawasan tersebut membutuhkan lahan seluas 1000 hektar dari 500 hektar ketersedian lahan yang sudah siap di kawasan KEK sorong, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.