SORONG, sorongraya.co – Hingga kini kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sorong belum melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan insiden pelemparan hingga pembakaran peralatan oleh masa aksi demo di halaman kantor KPU Papua Barat Daya belum lama ini.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sorong, Onesimus Asem mengatakan bahwa pihaknya belum bisa melakukan pelayanan public, baik pengurusan Kartu Tanda Penduduk maupun Kartu Keluarga, lantaran perlatan kantor rusak total.
“Kita belum bisa melayani. Peralatan rusak terutama Server untuk buat KTP warga. Kalau computer atau printer rusak bisa secepatnya diganti, tapi ini server pembuatan KTP yang rusak,” tutur Onesimus kepada sorongraya.co melalui sambungan telepon. Rabu 25 September 2024.
Onesimus mengaku jika sudah melaporkan kerusakan asset milik dinas capil kepada Penjabat Wali Kota Sorong, bahkan yang bersangkutan (Pj Wali Kota-red) datang dan meninjau langsung kantor dinas catatan sipil.
Akibat peristiwa itu, Ia mengaku kerugian yang dialami dinas kependudukan dan catatan sipil kota sorong capai ratusan juta rupiah. “Ya kita sudah lapor ke Pak Pj, beliau sudah melihat langsung. Dan diestimasikan kerugian yang dialami mencapai ratusan juta rupiah,” tutur Ones.
Ia berharap agar persoalan ini dapat segera terselesaikan, sehingga dapat melayani kebutuhan masyarakat.
“Kalau bisa secepatnya ini diselesaikan sehingga kami bisa melayani masyarakat kembali, kasihan masyarakat mau urus surat-surat semuanya berurusan dengan KTP ataupun KK,” tutur Ones.
Masa aksi ricuh hingga beberapa titik
Sebagaimana diketahui bersama, kantor Dukcapil Kota Sorong rusak pada malam hari setelah dilempari masa aksi yang tergabung dalam Koalisi Orang Asli Papua. Sebelumnya, mereka melakukan orasi menyambut putusan Komisi Pemilihan Umum Papua Barat Daya tentang Penetapan Calon Gubernur Papua Barat Daya.
Tak hanya kantor Dukcapil Kota Sorong yang menjadi sasaran pelemparan. Pantauan sorongraya.co fasilitas kesehatan rumah sakit mutiara-pun, dilempari oleh massa yang tak puas dengan keputusan KPU Papua Barat Daya.
Selain melempari kaca jendela RS, sejumlah kendaraan roda dua milik pasien juga diambil oleh massa yang mengikuti aksi.
Tak hanya itu, sekitar Pukul 06.00 WIT terjadi saling serang antara massa pendemo dengan Polisi di Kios Anda Malanu Kota Sorong. Akibatnya arus lalu lintas di pagi itu macet total. Terlihat serpihan hasil pembakaran ban dan pecahan botol berserakan di jalan. Warga berharap otak dibalik aksi tersebut dapat ditangkap oleh aparat kepolisian.