JAYAPURA, sorongraya.co – Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, mengajak seluruh masyarakat dan Stakeholder di wilayahnya untuk kembali bersatu bergandengan tangan membangun Provinsi Papua dalam suasana kebersamaan, penuh kedamaian dan kekeluargaan.
“Momen Natal 25 Desember 2018 kali ini, pemerintah dan masyarakat harus bersatu karena Natal membawa damai untuk bersama-sama membangun negeri ini,” kata Enembe kepada media usai Ibadah perayaan Natal di gereja GIDI Jemaat Eden, Entrop, Kota Jayapura. Selasa, 25 Desember 2018.
Menurutnya, masyarakat harus memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada untuk membangun Provinsi Papua menjadi lebih baik. “Kami ingin bangun diri kami sendiri dengan potensi sumber daya alam kita dimanfaatkan untuk kepentingan provinsi papua, karena tidak seorang pun datang bangun papua kecuali orang yang datang untuk mencari kekayaan dan hasil bumi kita,” ujarnya.
Ia juga mengajak kelompok bersenjata yang selama ini melakukan aksi mengganggu keamanan di papua untuk kembali bergabung dengan Pemerintah agar bersama membangun papua menuju kesejahteraan yang berkeadilan.
“untuk saudara-saudara kita di hutan yang masih memiliki senjata silahkan tinggalkan senjata dan bergabung untuk membangun papua bangkit mandiri dan sejahtera” serunya.
Mengutuk tindakan penembakan dan pembantaian yang sudah dilakukan kelompok TPN – OPM terhadap puluhan tenaga kerja PT Istaka Karya di jalan Trans Papua awal desember 2018 lalu. Menurutnya, tindakan itu tidak berperikemanusiaan.
“Terkutuk semua apa yang sudah dilakukan saudara-saudara kita di hutan terhadap tenaga kerja jalan trans Papua PT Istaka Karya,” kata dia.
Untuk itu, Ia menginginkan agar masyarakat papua dimanapun berada, agar segera bersatu, bergabung dan bergandengan tangan untuk membangun provinsi papua di pangkuan NKRI.
“Karena tanpa itu papua tidak akan damai. Saya minta kepada seluruh rakyat papua dalam suasana Natal ini agar tidak boleh terpengaruh dengan melalui hal-hal yang negatif, yang hanya akan menambah jatuhnya korban. Kalaupun ada terjadi kasus di Nduga, biar kita serahkan kepada TNI – Polri untuk mengurusnya,” pintanya.
“Serangan terhadap puluhan karyawan PT Istaka sangat disesali karena perbuatan mereka melanggar sila kedua pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.” ujar Enembe.
Terakhir, Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat papua yang telah diberikan kepadanya dalam menjalankan roda pemerintahan di bumi cendrawasih. “Di sisa periode kedua ini saya berharap kami (Papua-red) tetap bersatu dan menjaga kedamaian, menjaga dan melindungi semua orang papua apapun alasannya karena Tuhan ciptakan kita disini dengan tujuan yang mulia. Berkomitmenlah untuk tetap saling melindungi, ciptakan kedamaian di ujung timur Indonesia ini,” jelasnya.
Senada disampaikan, Ketua tim penggerak PKK Provinsi Papua, Yulce Enembe yang mengajak generasi muda papua agar tidak boleh terprovokasi dengan berita Hoax (bohong) karena belum tentu semua informasi itu belum tentu benar adanya.
“Tidak boleh tanggapi serius dan terprovokasi informasi Hoax, karena itu tidak bagus yang akhirnya akan merugikan semua masyarakat dan mengganggu kedamaian diatas tanah papua,” tegas Yulce yang juga merupakan istri Gubernur. [him]