SORONG,sorongraya.co- Peniabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat mengunjungi gereja GKI Elim Malanu, Kamis, 09 Mei 2024.
Dalam kunjungan tersebut orang nomor satu di Kota Sorong itu menyerahkan bantuan 100 juta rupiah. Septinus Lobat juga memberikan bantuan pribadi senilai 50 juta rupiah untuk pembangunan gereja GKI Elim Malanu.

Septinus mengatakan, jemaat Elim merupakan jemaat mula-mula dari suku Moi yang tinggal di Malanu. Seiring perkembangan zaman, daerah Malanu telah berubah sehingga dirinya merasa terpanggil memberikan perhatian khusus untuk pembangunan gedung gereja GKI Elim Malanu.
” Hari ini saya bersyukur kepada Tuhan. di hari Kenaikan Tuhan Yesus ini. Saya sudah menjabat selama 9 bulan di Kota Sorong dan di hari ini tanggal 9 Mei 2024 saya beribadah di sini dan memberikan bantuan dari pemerintah kota Sorong juga dari keluarga Lobat untuk membantu pembangunan gedung gereja baru,” kata Septinus.
Septinus mengaku bahwa pemkot Sorong juga memberikan bantuan terhadap tempat ibadah lain, seperti masjid, LPTQ dan organisasi keagamaan lainnya. Total bantuan yang diberikan pada tahun 2024 ini mencapai Rp 10 miliar rupiah.
Septinus juga mengaku bahwa anggaran yang diberikan tidak begitu besar sebab kondisi keuangan kota sedang dibenahi.
“Banyak proposal yang masuk tetapi kondisi keuangan kota sedang dibenahi sehingga kami memprioritaskan mana yang lebih urgen dibantu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja GKI Elim Malanu, Menase Paa menyebut bahwa pembangunan gereja Elim Malanu sudah mencapai 85 persen.
” Pembangunan gereja diprediksi rampung pada bulan Agustus atau paling lambat Oktober 2024,” kata Manase.
Manase mengaku bahwa gereja GKI Elim Malanu bisa terbangun dari bantuan sukarela jemaat-jemaat, pemerintahan Provinsi yang dulu masih Papua Barat, Pemerintah Kota Sorong, Pemerintah Kabupaten Sorong yang mulai di bangun sejak tahun 2016.
Menase menambahkan bahwa kapasitas gereja tersebut mampu menampung hingga 1.000 jemaat.
Hanya saja, Manase belum dapat memastikan total perkiraan anggaran pembangunan gereja karena masih berlangsung terus, tetapi ditargetkan mencapai Rp 3 miliar bahkan lebih.