SORONG. sorongraya.co – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat mengungkapkan bahwa Banjir, Sampah dan Limbah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan isu actual yang harus disikapi dengan baik.
Pernyataan itu disampaikan saat kegiatan Issu Aktual II yang dilaksanakan oleh DPR Papua Barat, di Teras Kayu pada Senin, 4 September 2017. Dalam pertemuan tersebut anggota DPR yang hadir diantaranya J.A Jumame, Sanusi Rahaningmas, Fredi Marlisa, Max Hehanusa, Rahmat Sinamur dan Dominggus Sani.
Selain itu, DPR PB juga menyebutkan bahwa pembangunan jalan merupakan isu actual sehingga perlu adanya sinkronisai program Pemerintah Kota Sorong dengan DPR Papua Barat. Sebab selama ini DPR PB menilai dalam mewujudkan pembanguan tidak ada sinkronisasi program Pemerintah Kota Sorong dengan DPR Papua Barat.
Menaggapi hal itu J.A Jumame mengatakan bahwa dimasa dirinya menjabat sebagai Walikota Sorong, seluruh SKPD hingga tingkat kelurahan dan RT/RW diwajibkan untuk melaksanakan jumat bersih, hal ini untuk mengatasi sampah yang berserakan.
Meski begitu, bagi J.A Jumame masalah sampah kembali kepada kesadaran masyarakat untuk mengatasinya, “Kembali juga kepada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah disembarang tempat,” ungkap Jumame.
Sedangkan Sanusi Rahaningmas mempertanyakan limbah rumah sakit umum daerah sorong. “Limbah ini dibuang kemana, kalau dibuang ke laut maka lambat laun akan berdampak pada kesehatan masyarakat,” tutur Sanusi.
Dia menceritakan bahwa sebelumnya rekannya mendapatkan alat-alat rumah sakit berada di tepian pantai tembok berlin, “Pernah ditemukan alat-alat rumah sakit di pantai tembok berlin, entah itu limbahnya atau memang ada oknum yang sengaja membuangnya di tembok, ini bahaya,” pungkasnya.
Jika proyek reklamasi pantai dofior selesai dikerjakan maka limbah rumah sakit harus diperhatikan dengan baik. Bagi Sanusi limbah tersebut harus ditanam atau dibakar sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Fredi Marlisa juga menyampaikan bahwa isu air bersih sangat penting bagi masyarakat di kota sorong. Kata Fredi pihaknya telah membangun kurang lebih 30 titik sumur bor di kota sorong untuk menjawab keinginan masyarakat. “Semoga pembangunan ini menjadi motifasi buat pemerintah di kota sorong,” ucap Fredi. [moh]