SORONG, sorongraya.co – Diskusi Publik Hari Disabilitas Internasional, dengan tema Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan di Wilayah Papua Barat Daya yang berlangsung di Cafe Belantara HBM pada Rabu, 04 Desember 2024.
Diskusi yang dimoderatori oleh Ronna Patricia, Aktifis Sosial membahas tentang pemenuhan hak-hak dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Kota Sorong.
Pariyem ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) menyampaikan keterbatasan aksesibilitas terhadap disabilitas.
“Kami berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan agar teman-teman disabilitas bisa mendapatkan hak nya, karena di Sorong masih banyak disabilitas yang sulit mengakses pekerjaan,” ujarnya saat diskusi.
Pariyem berharap agar pemerintah bisa lebih konsen terhadap disabilitas dalam menyediakan lapangan pekerjaan maupun pelatihan yang dapat meningkatkan perekonomian sesuai kebutuhan mereka.
“Disini banyak teman-teman disabilitas yang bisa membuat kerajinan tapi dalam akses penjualannya sulit, sehingga kami berharap keterlibatan pemerintah dalam hal ini,” ujarnya.
Aisyah Indah Lestari, seorang teman tuli juga menyampaikan, keterbatasan disabilitas dalam mengakses pendidikan melalui pernyataan sikap, yang didampingi oleh penerjemah Zusana Tutuhatunewa.
“Kami masih mengalami kesulitan saat masuk kuliah, karena di kampus tidak ada juru bicara yang bisa mendampingi kami sehingga ini menjadi hambatan dan tantangan bagi teman-teman tuli yang ingin kuliah,” ujar Indah melalui pernyataan sikap.
Diskusi yang juga di hadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) John Atkana menyampaikan.
Jika pemerintah akan terus berkolaborasi dan memastikan hak-hak dan kebutuhan bagi disabilitas terpenuhi, serta mewujudkan Kota Sorong menjadi kota yang ramah bagi penyandang disabilitas.
“Pemerintah tentunya akan terus memperhatikan keberlanjutan agar hak dan kebutuhan bagi penyandang disabilitas bisa terpenuhi, dan menjadikan Sorong sebagai kota yang ramah bagi disabilitas,” ujarnya saat diskusi.
Diskusi ini menjadi wadah bagi penyandang disabilitas dalam menyampaikan suara mereka terhadap pemerintah untuk menjadikan Sorong sebagai kota yang ramah dan aman bagi semua tanpa terkecuali.