SORONG,sorongraya.co- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Papua Barat Daya meluncurkan serangkaian program pelatihan vokasional yang bertujuan meningkatkan prospek ekonomi masyarakat setempat.
Inisiatif ini menyediakan pelatihan dalam bidang tata boga, perbaikan mesin tempel, dan keterampilan komputer.
Dalam laporannya Ketua Panitia Fenty Henry Talane mengatakan, di era digital saat ini, kompetensi di berbagai bidang menjadi sangat penting. Masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan cepat.
Pelatihan kuliner menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin memulai usaha di bidang kuliner.
” Dengan menguasai keterampilan memasak, peserta tidak hanya dapat menghasilkan makanan yang berkualitas, tetapi juga membuka peluang usaha yang menjanjikan,” jelas Fenty.
Fenty menambahkan, selain literasi digital menjadi keharusan, pelatihan komputer akan membekali peserta dengan keterampilan dasar dalam mengoperasikan komputer. Sehingga mereka dapat lebih mudah mencari pekerjaan dan beradaptasi dengan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi.
” Bagi masyarakat pesisir, pelatihan mekanik motor tempel sangat relevan. Keterampilan ini akan membantu mereka menjaga kelancaran operasional perahu dan meningkatkan produktivitas dalam sektor perikanan,” ujarnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Papua Barat Daya, Beatriks MSiren, pelatihan kuliner terutama dirancang untuk membekali ibu rumah tangga dengan keterampilan yang diperlukan guna memulai bisnis kecil.
” Kami ingin memberdayakan perempuan agar berkontribusi pada pendapatan keluarga mereka dengan memberikan pengetahuan dan alat-alat untuk menciptakan produk makanan yang lezat dan dapat dipasarkan,” tuturnya.
Beatrix menambahkan, menyadari pentingnya aktivitas maritim di Papua Barat Daya, dinas juga telah memperkenalkan program pelatihan perbaikan mesin tempel.
” Masyarakat pesisir kami sangat bergantung pada perahu sebagai transportasi dan mata pencaharian. Dengan mengajarkan peserta cara merawat dan memperbaiki mesin tempel, kami membantu mereka menjadi lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada layanan eksternal,” jelasnya.
Beatrixe mengungkapkan, pelatihan komputer bagi pemuda putus sekolah menjadi sangat penting mengatasi kesenjangan digital yang semakin besar.
” Setiap peserta akan menerima laptop. Dengan sarana tersebut memungkinkan mereka menjelajahi peluang online. Begitupun peserta motor tempel dan tata boga,” tutupnya.