Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Hukum & KriminalMetroTanah Papua

Bentrok Antara Polisi dan Sekelompok Pemuda Dipicu Kesalahpahaman

×

Bentrok Antara Polisi dan Sekelompok Pemuda Dipicu Kesalahpahaman

Sebarkan artikel ini
Bentrok antara polisi dengan sekelompok pemuda dipicu kesalahpahaman.

Kota Sorong,sorongraya.co- Dipicu kesalahpahaman bentrok antara sekelompok pemuda yang ada di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Trijaya Sakti dengan personel Polresta Sorong Kota tidak dapat dihindari. Sabtu, 21 September 2024.

Bentrok berawal ketika personel Polresta Sorong Kota berupaya mengamankan Rumah Sakit Mutiara dikarenakan salah satu peserta aksi yakni Paulus Salossa dinyatakan meninggal dunia.

491
Voting Calon Gubernur

Jika Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya dilakukan pada hari ini, manakah yang akan anda pilih.

Tiba-tiba sekelompok pemuda tetsebut melempari polisi memggunakan batu dan botol. Polisi pun membalas dengan menembakkan gas air mata.

Tak lama kemudian, Kapolresta Sorong Kota meminta anggotanya mundur agar massa tidak semakin beringas.

Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto menjelaskan, awalnya kami mendapat informasi bahwa ada satu anggpta kami sempat ditahan di dalam RS Mutiara.

Informasinya, terjadi kesalapahaman sebab disana ada aksi dan yang bersamaan bapak Salossa pingsan lalu jatuh lalu dinyatakan meninggal dunia.

” Mungkin masih emosional, salah paham saja. Namun, sudah terkendali,” ujar Happy Perdana Yudianto.

Ia mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi resmi dari pihak RS Mutiara terkait penyebab meninggalnya bapak Salossa.

” Informasinya kena panas dan mungkin kelelahan sehingga pingsan lalu jatuh,” kata Happy.

Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy Perdana Yudianto menyebut bentrok dipicu kesalahpahaman.

Happy mengaku jika anggotanya sempat menembakkan gas air mata dikarenakan ada salah satu anggotanya yang ditahan di dalam RS.

Sebelumnya Koalisi Orang Asli Papua (OAP) menggelar aksi damai di depan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sorong mendesak agar KPU Papua Barat Daya tegak lurus terhadap Undang-Undang Otsus.

Saat aksi berlangsung tiba-tiba salah satu peserta aksi yang juga tokoh Maybrat, Paulus Salossa pingsan lalu jatuh.

Sempat dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans polisi, namun, Paulus Salossa dinyatakan meninggal dunia setibanya di RS Mutiara.

470
Voting Calon Walikota

Jika Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong dilakukan pada hari ini, manakah yang akan anda pilih.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.